Friday, November 23, 2018


RAPID (RANDOMIZED PHARMAKOPHORE IDENTIFICATION)    
       Pharmacophore / Invariant - suatu bentuk tiga dimensi spesifik dari sifat biologis yang umum untuk semua konformasi aktif dari serangkaian ligan yang menunjukkan aktivitas tertentu. Pharmacophore: pengaturan 3D fitur penting yang memungkinkan molekul untuk memberikan efek biologis tertentu.
     (IUPAC) sebagai "ensemble fitur sterik dan elektronik diperlukan untuk memastikan interaksi supra-molekul yang optimal dengan struktur target biologis tertentu dan untuk memicu (atau memblokir) respons biologisnya. Menurut definisi ini, pola interaksi molekul bioaktif dengan target mereka direpresentasikan melalui susunan tiga dimensi (3D) fitur abstrak yang mendefinisikan interactiontypesratherthansecfunctionalgroups. Jenis-jenis interaksi ini, misalnya, mencakup pembentukan ikatan hidrogen, interaksi bermuatan, interaksi logam, atau kontak hidrofobik (H) dan aromatik (AR). Selain itu, banyak program pemodelan farmakofora memungkinkan penambahan kendala sterik. Yang disebut volume eksklusi (XVols) ini meniru geometri kantung pengikat dan mencegah pemetaan senyawa yang akan menjadi tidak aktif dalam penilaian eksperimental, dengan memasukkan corong ke dalam permukaan.
Alasan Dilakukan Dalam Penelitian :
1.    Identifikasi farmakofora sangat penting dalam desain obat karena seringkali struktur reseptor yang ditargetkan tidak diketahui tetapi sejumlah molekul yang berinteraksi dengan beberapa  reseptor telah ditemukan oleh eksperimen. Dalam kasus ini farmakofora digunakan sebagai template untuk memperoleh obat yang lebih efektif. Diharapkan bahwa teknik dan hasili akan terbukti dan berguna dalam aplikasi lain seperti skrining database molekuler dan analisis lapangan molekuler komparatif.
Fungsi Pharmachopere
      Dalam kimia komputasi modern, farmakofora digunakan untuk menentukan fitur-fitur penting dari satu atau lebih molekul dengan aktivitas biologis yang sama. Database dari beragam senyawa kimia kemudian dapat dicari untuk lebih banyak molekul yang berbagi fitur yang sama yang diatur dalam orientasi relatif yang sama. Pharmacophores juga digunakan sebagai titik awal untuk mengembangkan model 3D-QSAR. Alat-alat tersebut dan konsep terkait "struktur istimewa", yang didefinisikan sebagai kerangka kerja molekuler yang mampu menyediakan ligan berguna untuk lebih dari satu jenis reseptor atau target enzim oleh modifikasi struktural yang bijaksana.
Masalah Identifikasi Pharmacophore :
       Dalam RAPID, identifikasi invariants geometrik dalam kumpulan ligan fleksibel yang dilambangkan dengan M = {M1, M2, ... Mn}, diperlakukan sebagai proses dua tahap yang menangani dua masalah berikut:
1.    Soal 1 (Pencarian Konformasi) Dengan koleksi ligan M = {M1, M2, ... Mn}, derajat kebebasan untuk masing-masing, dan fungsi energi E, temukan untuk setiap Mi serangkaian konformasi C (Mi) = {Ci1, Ci2, ..., Ciki}, seperti E (Cij) <= THRESHOLD dan d (Cij, Cil)> TOLERANCE untuk l! = J dan 1 <= j, l <= ki, di mana THRESHOLD dan TOLERANCE adalah pra -nilai yang ditentukan dan d (.,.) adalah fungsi jarak
2.    Soal 2 (Invarian Identification) koleksi ligan M = {M1, M2, ... Mn}, di mana setiap Mi memiliki seperangkat konformasi C (Mi) = {Ci1, Ci2, ..., Ciki}, menentukan satu set berlabel poin S dalam R3 dengan properti bahwa untuk semua i E {1, ..., N} ada beberapa Cij EC (Mi) sehingga S adalah kongruen untuk beberapa bagian dari Cij. Solusi S, jika ada, disebut invariant dari M.

Syarat  Konformasi
1.    Hanya derajat kebebasan torsional yang dipertimbangkan karena ini adalah nilai yang menunjukkan variasi besar dalam nilainya.
2.    konformasi acak dengan memilih setiap derajat kebebasan dari rentang yang diizinkan sesuai dengan distribusi yang ditentukan pengguna.
3.    Sebuah minimizer yang efisien digunakan untuk mendapatkan konformasi pada minima energi lokal.

Proses untuk mengembangkan model pharmacophore umumnya melibatkan langkah-langkah berikut:
1.    Pemilihan satu set ligan.
Pilih satu set molekul yang beragam secara struktural yang akan digunakan untuk mengembangkan model farmakofora. Sebagai model farmakofora harus dapat membedakan antara molekul dengan dan tanpa bioaktivitas, himpunan molekul harus mencakup senyawa aktif dan tidak aktif.
2.    Analisis konformasi
Dihasilkan satu set konformasi energi rendah yang mungkin mengandung konformasi bioaktif untuk masing-masing molekul yang dipilih.
3.    Superimpose Molekul
Superimpose ("cocok") semua kombinasi dari konformasi energi rendah dari molekul. Kelompok-kelompok fungsional serupa (bioisosterik) yang umum untuk semua molekul dalam rangkaian dapat dipasang (misalnya, gugus fenil atau gugus asam karboksilat). Set konformasi (satu konformasi dari setiap molekul aktif) yang menghasilkan fit terbaik dianggap sebagai konformasi aktif.
4.    Abstraksi
Transformasikan molekul yang dilapiskan ke dalam representasi abstrak. Misalnya, cincin fenil yang dilapiskan mungkin dirujuk lebih konseptual sebagai elemen farmakofora 'cincin aromatik'. Demikian juga, gugus hidroksi dapat ditunjuk sebagai elemen farmakofor 'hidrogen-ikatan donor / akseptor'.
Validasi - Model farmakofora adalah akuntansi hipotesis untuk aktivitas biologis yang diamati dari sekumpulan molekul yang mengikat target biologis umum. Model ini hanya valid sejauh mampu memperhitungkan perbedaan dalam aktivitas biologis dari berbagai molekul.

PERTANYAAN
1. Bagaimana cara mengaplikasikan pharmacophere dalam drug design ?
2. Sebutkan langkah drug design secara komputerisasi ?
3. Aplikasi dalam kehidupan sehari hari berkaitan dengan pharmacopere?
4.apakah yang dimaksud farmakopor dalam mendisign obat baru?
5. sebutkan fitur farmakopor ?

DAFTAR PUSTAKA
1. Ehrlich, P. Über die constitution des diphtheriegiftes. Deutsch. Med. Wochschr. 1898, 24, 597–600. [CrossRef] 
2. Güner, O.F.; Bowen, J.P. Setting the record straight: The origin of the pharmacophore concept. J. Chem. Inf. Model. 2014, 54, 1269–1283. [CrossRef] [PubMed] 
3. Schueler, F.W. Chemobiodynamics and Drug Design; McGraw-Hill: New York, NY, USA, 1960. 
4. Wermuth, G.; Ganellin, C.R.; Lindberg, P.; Mitscher, L.A. Glossary of terms used in medicinal chemistry (iupac recommendations 1998). Pure Appl. Chem. 1998, 70, 1129–1143. 

102 comments:

  1. Hay bernike saya coba jawab soal nomor 2
    Dua metode yang saling melengkapi dalam penggunaan komputer sebagai alat bantu penemuan obat, adalah ligand-based drug design (LBDD) yaitu rancangan obat berdasarkan ligan yang sudah diketahui, dan structure-based drug design (SBDD) yaitu rancangan obat berdasarkan struktur target yang didasarkan pada struktur target reseptor yang bertanggung jawab atas toksisitas dan aktivitas suatu senyawa didalam tubuh. LBDD memanfaatkan informasi sifat fisikokimia senyawa aktif sebagai landasan mendesain senyawa baru. Metode LBDD yang lazim digunakan adalah pharmacophore discovery, hubungan kuantitatif struktur-aktivitas (HKSA/QSAR), dan docking molekular (molecular docking). Pharmacophore discovery merupakan metode pencarian kesamaan sifat fisikokimia, seperti sifat elektronik, hidrofobik dan sterik dari senyawa-senyawa yang dilaporkan aktif. Langkah selanjutnya adalah menggambarkan struktur 3D yang menggabungkan sifat gugus-gugus maupun bagian senyawa yang diduga bertanggung jawab terhadap aktivitasnya (pharmacophore). QSAR memadukan statistika dengan sifat fisikokimia senyawa yang diprediksi dengan bantuan komputer untuk menurunkan suatu persamaan yang digunakan memprediksi aktivitas suatu senyawa. Prediktor yang digunakan dalam studi QSAR diperoleh dari hasil pengukuran (measurable) seperti kerapatan, energi ionisasi, titik didih, massa molekul, momen dipol, tetapan keasaman dan lipofilitas. Kimia komputasi banyak memberikan keuntungan dalam studi QSAR karena dapat menghasilkan prediktor yang diperoleh dari perhitungan (calculated) antara lain muatan atom netto, beda energi HOMO (Highest Occupied Molecular Orbital) dan LUMO (Lowest Unoccupied Molecular Orbital), polarizabilitas, luas area, volume molekular, dan refraktivitas molar

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih dyah sungguh bermanfaat dan penjelasan yang dapat mudah dimengeri...

      Delete
    2. disini langkah yang seharusnya adalah mentiapkan aplikasi docking.. dimana Aplikasi komputer melakukan kajian interaksi antara senyawa hipotetik dengan reseptor yang telah diketahui data struktur 3D secara in silico. Kajian ini dapat memprediksi aktivitas senyawa-senyawa hipotetik dan sekaligus dapat mengeliminasi senyawa-senyawa yang memiliki aktivitas rendah. Prediksi toksisitasnya secara in silico juga dilakukan dengan cara melihat interaksi senyawa dengan enzim yang bertanggung jawab terhadap metabolisme obat. Hasilnya adalah usulan senyawa yang siap disintesis dan diyakini mempunyai aktivitas tinggi dibandingkan dengan senyawa yang telah dikenal. Jumlah senyawa yang diusulkan biasanya jauh lebih sedikit dibandingkan penemuan obat secara konvesional. Hal inilah yang menjadi keunggulan dari studi komputasi dalam menemukan obat baru. selanjutnya senywa yang telah d disign dibuat secara invivo mengunakan senyawa sintesis..

      Delete
    3. dasar filosofi dari docking molekular yang didasarkan pada pemanfaatan informasi struktur target maupun sifat fisikokimia ligan untuk melakukan uji interaksi senyawa obat pada prediksi sisi aktif protein. Berdasarkan informasi yang diperoleh dirancang senyawa baru yang diharapkan lebih aktif dari senyawa-senyawa yang telah tersedia. Fleksibilitas protein dan interaksinya dengan suatu senyawa dianalisis dengan mengaplikasikan simulasi Molecular Dynamics (MD), yaitu simulasi yang menganalisis perubahan struktur suatu senyawa sebagai fungsi waktu berdasarkan parameter-parameter tertentu. senyawa obat dengan aktivitas yang lebih tinggi. High throughput screen (HTS), merupakan metode penemuan molekul obat baru yang didasarkan pada otomatisasi proses skrining. Jika dikombinasikan dengan penyediaan ekstrak oleh kimia medisinal dan kimia kombinatorial maka HTS akan mampu menghasilkan lead compound dengan cepat dan efisien.

      Perkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis

      Delete
  2. Baiklah kk akan memberikan saran yaitu untuk kedepanny harus lbih bgus ya agar pembacanya bisa mengerti

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimakasih atas saranya. disini saya susah sedemikian rupa memaparkan berdasarkan literatur bersal dari jurnal, dan saya secara singkat memaparkan apa itu rapid

      Delete
  3. Hay bernike saya coba jawab soal nomor 2
    Dua metode yang saling melengkapi dalam penggunaan komputer sebagai alat bantu penemuan obat, adalah ligand-based drug design (LBDD) yaitu rancangan obat berdasarkan ligan yang sudah diketahui, dan structure-based drug design (SBDD) yaitu rancangan obat berdasarkan struktur target yang didasarkan pada struktur target reseptor yang bertanggung jawab atas toksisitas dan aktivitas suatu senyawa didalam tubuh. LBDD memanfaatkan informasi sifat fisikokimia senyawa aktif sebagai landasan mendesain senyawa baru. Metode LBDD yang lazim digunakan adalah pharmacophore discovery, hubungan kuantitatif struktur-aktivitas (HKSA/QSAR), dan docking molekular (molecular docking). Pharmacophore discovery merupakan metode pencarian kesamaan sifat fisikokimia, seperti sifat elektronik, hidrofobik dan sterik dari senyawa-senyawa yang dilaporkan aktif. Langkah selanjutnya adalah menggambarkan struktur 3D yang menggabungkan sifat gugus-gugus maupun bagian senyawa yang diduga bertanggung jawab terhadap aktivitasnya (pharmacophore). QSAR memadukan statistika dengan sifat fisikokimia senyawa yang diprediksi dengan bantuan komputer untuk menurunkan suatu persamaan yang digunakan memprediksi aktivitas suatu senyawa. Prediktor yang digunakan dalam studi QSAR diperoleh dari hasil pengukuran (measurable) seperti kerapatan, energi ionisasi, titik didih, massa molekul, momen dipol, tetapan keasaman dan lipofilitas. Kimia komputasi banyak memberikan keuntungan dalam studi QSAR karena dapat menghasilkan prediktor yang diperoleh dari perhitungan (calculated) antara lain muatan atom netto, beda energi HOMO (Highest Occupied Molecular Orbital) dan LUMO (Lowest Unoccupied Molecular Orbital), polarizabilitas, luas area, volume molekular, dan refraktivitas molar

    ReplyDelete
    Replies
    1. hay anggun disini dalah langkah komputerisasai RApid tidak hanya mengenai metode tetapi yang terpenting adlah peng aplikasiannya yaitu menguasai docking. disini langkah yang seharusnya adalah mentiapkan aplikasi docking.. dimana Aplikasi komputer melakukan kajian interaksi antara senyawa hipotetik dengan reseptor yang telah diketahui data struktur 3D secara in silico. Kajian ini dapat memprediksi aktivitas senyawa-senyawa hipotetik dan sekaligus dapat mengeliminasi senyawa-senyawa yang memiliki aktivitas rendah. Prediksi toksisitasnya secara in silico juga dilakukan dengan cara melihat interaksi senyawa dengan enzim yang bertanggung jawab terhadap metabolisme obat. Hasilnya adalah usulan senyawa yang siap disintesis dan diyakini mempunyai aktivitas tinggi dibandingkan dengan senyawa yang telah dikenal. Jumlah senyawa yang diusulkan biasanya jauh lebih sedikit dibandingkan penemuan obat secara konvesional. Hal inilah yang menjadi keunggulan dari studi komputasi dalam menemukan obat baru. selanjutnya senywa yang telah d disign dibuat secara invivo mengunakan senyawa sintesis..

      Delete
  4. Haloo bernike. Akan saya bantu jawab utk soal no 3 dimana aplikasi farmkoper dalm kehidupan terutama pengembangan obat yaitu dlam kimia komputasi farmkopor digunakan untuk menentukan fitur penting dari satu lebih molekul dengan aktifitas biologis yang sama. farmakoper juga digunakan s3bagai titik awal mengembangkan 3D-QSAR

    ReplyDelete
    Replies
    1. hay anggun farmakoper tidak hanya untuk menentukan fitur dalam molekul tetapi yang terpenting untuk menentukan sisi aktif senyawa atau molekul yang dpat berikatan dengan reseptor dan dapat memberikan efek farmakologis.

      Delete
  5. Halo ike, saya akan mencoba menjawab pertanyaan no.1

    cara mengaplikasikan pharmacope dalam drug design yaitu dilakukan pemilihan satu set liga. dengan memilih satu set molekul yang beragam secara struktural untuk mengembangkan farmakopor. selanjutnya anlisa konformasi yaitu akan dihasilkan set konformasi energi rendah yang mungkin mengandung konformasi bioaktif. selajutnya supremasi molekul yaitu kelompok fungsional yang serula dipasang dalam satu rangkaian. dan abtraksi meliputu mentranformasikan molekul yang dilapiskan ke dlam representasi abstrak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hay yujin secara rinci seharusnya adalah A. Preprasi Ligan
      Preparasi Ligan. Struktrur 2D dari struktur gendarusin A, gendarusin B, gendarusin C, gendarusin D dan gendarusin E digambarkan pada program ChemBioDraw Ultra 11.0, terdapat berbagai macam template struktur pada program tersebut, misalnya : template cincin aromatis, cincin siklik, ikatan rangkap, dll., sehingga memudahkan peneliti untuk menggambar struktur-struktur yang diinginkan. Masing-masing struktur diatas kemudian dijadikan bentuk 3D menggunakan program ChemBio3D Ultra 11.0. Program ini dapat digunakan untuk melihat bentuk sterokimia senyawa dan mengatur bentuk senyawa yang paling stabil dengan cara meminimalkan energi, seperti MM2, MM3, MMFF94, OPLS dll., tetapi yang sering digunakan adalah metode MMFF94 (Allinger, 2010). Setelah memeroleh bentuk stereokimia senyawa dan bentuk yang paling stabil, maka struktur tersebut disimpan dalam bentuk file SYBYL.mol2, karena dalam bentuk file inilah yang dapat dibaca program Molegro Virtual Docker dan digunakan untuk proses docking.
      B. Penentuan Sifat Kimia-Fisika Ligan
      Mengetahui apakah senyawa mampu menembus membran biologis dan mempunyai permeabilitas yang baik, senyawa harus memenuhi hukum lima dari Lipinski (Lipinski, 1997). Untuk itu, perlu dilakukan penentuan sifat kimia-fisika senyawa menggunakan program ChemBioDraw Ultra 11.0.
      Parameter sifat kimia-fisika yang ditentukan adalah nilai log koefisien partisi oktanol-air (logP), dan Calculated logP (ClogP) yang mempresentasikan sifat lipofilik, Molar Refracticity (MR) dan Calculated MR (CMR), yang mempresentasikan sifat sterik, dan berat molekul (BM)

      C. Docking analisa farmakopor
      Docking dan Analisis Asam Amino. Docking dan analisis asam amino dapat dilakukan menggunakan program Molegro Virtual Docker, dan semua tahapan menggunakan bentuk gambaran 3D

      Delete
  6. Haloo ikeee. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 5 fitur farmakopor adalah HBA (Hydrogen Bond Acceptor)
    HBD (Hydrogen Bond Donor)
    Hidrofobik
    Cincin Aromatik

    ReplyDelete
    Replies
    1. fitur farmakopor tidak dapat dipastikan secara langsung dimana Penentuan fitur farmakofor
      diawali dengan mensejajarkan
      (superpose) seluruh protein yang
      diunduh dari situs RCSB. Tujuan
      dilakukannya pensejajaran tersebut
      adalah untuk mengetahui letak
      kesamaan struktur dari senyawa-
      senyawa ligan yang memiliki potensi
      sebagai inhibitor COX-2. Selanjutnya
      seluruh reseptor dan pelarut yang
      merupakan satu kesatuan dari
      makromolekul protein sebelumnya
      dihapus sehingga yang tampak pada
      jendela MOE hanya ligan- ligan yang
      telah disejajarkan.
      Langkah selanjutnya adalah
      menjalankan pharmacophore query
      editor yang bertujuan untuk membuat
      fitur-fitur farmakofor dengan urutan
      perintah MOE >> Compute >>
      Pharmacophore >> Query Editor. Skema
      anotasi farmakofor otomatis membuat
      query pharmacophore, sehingga pada
      jendela MOE akan terlihat fitur-fitur
      farmakofor yang terdapat pada senyawa
      ligan. Skema anotasi yang digunakan adalah unified. Titik anotasi yang sesuai
      dengan hasil penelitian interaksi ligan
      reseptor dipilih untuk menjadi fitur
      farmakofor. Langkah terakhir yaitu
      perbaikan query yang dimaksudkan
      untuk memodifikasi query atau
      menghasilkan kecocokan dengan
      pengaturan query yang lebih ketat.

      Delete
  7. Tengkyuuu ikeee, materi yg bermanfaat, btw ku mau bantu jawab nih pertanyaan no 4 , jd menurut aku Farmakofor itu merupakan deskripsi abstrak dari fitur molekul yang penting untuk rekognisi molekul ligan berdasarkan fungsi makromolekul biologisnya. Menurut (IUPAC), framakofor merupakan ensembel fitur sterik dan elektronik yang diperlukan untuk memastikan interaksi supramolekuler interaksi yang optimal dengan struktur biologis target yang spesifik dan untuk memicu atau memblok respon biologisnya.
    Semoga bermanfaaaaattttt 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimakasih rizka.. secara sederhana Farmakofor atau pharmacophore adalah konfigurasi spasial fitur penting yang memugkinkan molekul ligan untuk berinteraksi dengan reseptor target tertentu. Dengan tidak adanya struktur reseptor dikenal, farmakofor dapat diidentifikasi dari suatu sel ligan yang telah diamati untuk berinteraksi dengan reseptor sasaran. Sebuah farmakofor didefinisikan sebagai susuanan 3D fitur yang sangat penting untuk molekul ligan untuk berinteraksi dengan reseptor target dalam situs pengikatan tertentu. Setelah diidentifikasi, farmakofor dapat berfungsi sebagai model penting untuk screening virtual, terutama dalam kasus dimana struktur 3D dari reseptor tidak diketahui dan teknik docking yang tidak berlaku. jadi dapat kita simpulkan farmakophere adlah bentuk 3 dimensi molekul obat yang memiliki sisi aktif

      Delete
  8. Hy ike, hefiza akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 1. cara mebgaplikasika. parmakopor harus memperhatikan beberapa syarat yaitu hanya derajat kebebasan torsional yang dipertimbangkan karena memiliki nilau variasi yang besar. konformasi acak dengan memilij setiap derajat kebebasan dari rentang yang di ijinkan. melakukan sebuah minimizer yang digunakan untuk memperoleh konformasi energi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hay heviza derajat kebebasan tidak hal yang terpenting. iyu adalah hal yang mendasari. disini hal yang terpenting adlah adanya sifat fisikokimia dari senyawa tersebut, titik lebur, titik leleh, dana danya ikatan pada senyawa serta gugus fungsi yang mendsarinya

      Delete
  9. Tengkyuuu ikeee, materi yg bermanfaat, btw ku mau bantu jawab nih pertanyaan no 4 , jd menurut aku Farmakofor itu merupakan deskripsi abstrak dari fitur molekul yang penting untuk rekognisi molekul ligan berdasarkan fungsi makromolekul biologisnya. Menurut (IUPAC), framakofor merupakan ensembel fitur sterik dan elektronik yang diperlukan untuk memastikan interaksi supramolekuler interaksi yang optimal dengan struktur biologis target yang spesifik dan untuk memicu atau memblok respon biologisnya.
    Semoga bermanfaaaaattttt 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimakasih rizka.. secara sederhana Farmakofor atau pharmacophore adalah konfigurasi spasial fitur penting yang memugkinkan molekul ligan untuk berinteraksi dengan reseptor target tertentu. Dengan tidak adanya struktur reseptor dikenal, farmakofor dapat diidentifikasi dari suatu sel ligan yang telah diamati untuk berinteraksi dengan reseptor sasaran. Sebuah farmakofor didefinisikan sebagai susuanan 3D fitur yang sangat penting untuk molekul ligan untuk berinteraksi dengan reseptor target dalam situs pengikatan tertentu. Setelah diidentifikasi, farmakofor dapat berfungsi sebagai model penting untuk screening virtual, terutama dalam kasus dimana struktur 3D dari reseptor tidak diketahui dan teknik docking yang tidak berlaku. jadi dapat kita simpulkan farmakophere adlah bentuk 3 dimensi molekul obat yang memiliki sisi aktif

      Delete
  10. Hallo bernike, apa saja tipe ikatan yang terlibat didalam interaksi suatu obat? Mohon penjelasannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. a. Ikatan Kovalen
      Ikatan kovalen terbentuk bila ada dua atom saling menggunakan sepasang elektron secara bersama-sama. Ikatan kovalen merupakan ikatan kimia yang paling kuat dengan rata-rata kekuatan ikatan 1000 kkal/mol. Dengan kekuatan ikatan yang tinggi ini, pada suhu normal ikatan bersifat ireversibel dan hanya dapat pecah bila ada pengaruh katalisator enzim tertentu. Interaksi obat-katalisator melalui ikatan kovalen menghasilkan kompleks yang cukup stabil dan sifat ini dapat digunakan untuk tujuan pengobatan tertentu.

      b. Ikatan ion
      Ikatan ion adalah ikatan yag dihasilkan oleh daya tarik menarik elektrostatik antara ion-ion yang muatannya berlawanan. Kekuatan tarik-menarik akan makin berkurang bila jarak antar ion makin jauh dan pengurangan tersebut berbanding terbalik dengan jaraknya.

      c. Interaksi Ion-Dipol dan dipol-Dipol
      Adanya perbedaan keelektronegatifan atom C dengan atom yang lain seperti O dan N, akan membentuk distribusi elektron tidak simetrik atau dipol, yang mampu membentuk ikatan dengan ion atau dipol lain, baik yang mempunyai daerah kerapatan elektron tinggi maupun yang rendah.
      Contoh: turunan metadon

      Delete
  11. Hallo bernike, apa saja tipe ikatan yang terlibat didalam interaksi suatu obat? Mohon penjelasannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. a. Ikatan Kovalen
      Ikatan kovalen terbentuk bila ada dua atom saling menggunakan sepasang elektron secara bersama-sama. Ikatan kovalen merupakan ikatan kimia yang paling kuat dengan rata-rata kekuatan ikatan 1000 kkal/mol. Dengan kekuatan ikatan yang tinggi ini, pada suhu normal ikatan bersifat ireversibel dan hanya dapat pecah bila ada pengaruh katalisator enzim tertentu. Interaksi obat-katalisator melalui ikatan kovalen menghasilkan kompleks yang cukup stabil dan sifat ini dapat digunakan untuk tujuan pengobatan tertentu.

      b. Ikatan ion
      Ikatan ion adalah ikatan yag dihasilkan oleh daya tarik menarik elektrostatik antara ion-ion yang muatannya berlawanan. Kekuatan tarik-menarik akan makin berkurang bila jarak antar ion makin jauh dan pengurangan tersebut berbanding terbalik dengan jaraknya.

      c. Interaksi Ion-Dipol dan dipol-Dipol
      Adanya perbedaan keelektronegatifan atom C dengan atom yang lain seperti O dan N, akan membentuk distribusi elektron tidak simetrik atau dipol, yang mampu membentuk ikatan dengan ion atau dipol lain, baik yang mempunyai daerah kerapatan elektron tinggi maupun yang rendah.
      Contoh: turunan metadon

      Delete
  12. Hallo Bernike. artikel yang menarik. saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 5. Yang termasuk kedalam fitur farmakofor, yaitu:
    1.HBA (Hydrogen Bond Acceptor)
    2.HBD (Hydrogen Bond Donor)
    3.Hidrofobik
    4.Ciodida
    5. Aromatik

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya widya lebi tepatny fitur dalam farmakoper adalah adanya ikata antara acptor, seperti serah terima ptoton atar molekul, adanya serah terima ion hydrogen, adanaya permeabilitas hidrofobik yang larut lemak, sehingga obat lebih mudah untuk diabsosri di dlam tubuh, dan aadanya gugus aromarik

      Delete
  13. Hai bernike,
    tolong jelaskan contoh lead compoun yang dapat dikembangkan menjadi rancangan obat baru dan efektifitasnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. contohnya adalah Sulfanilamid yang mana ditujukan sebagai antibakteri, ternyata memiliki efek samping menurunkan kadar gula darah (sehingga dapat dijadikan sebagai obat antidiabetes, yaitu Tolbutamid) dan menyebabkan diuresis (sehingga dapat dijadikan sebagai obat diuretik, yaitu Hidroklorotiazid).

      Delete
  14. Hai bernike...
    saya coba jawab soal no 3 ya:
    Salah satu aplikasi dari studi farmakofor yaitu dalam bidang farmasi karena studi ini dapat meminimalisir efek toksik pada obat terhadap pasien tanpa menghilangkan efek farmakologis dari obat itu sendiri. terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. dan tamabahan farmakoper dapat digunakan untuk modifikasi lead compuod untuk mendapatkan efektifitas obat yang baru

      Delete
  15. Haloo bernike. Akan saya bantu jawab utk soal no 3 dimana aplikasi farmkoper dalm kehidupan terutama pengembangan obat yaitu dlam kimia komputasi farmkopor digunakan untuk menentukan fitur penting dari satu lebih molekul dengan aktifitas biologis yang sama. farmakoper juga digunakan s3bagai titik awal mengembangkan 3D-QSAR

    ReplyDelete
    Replies
    1. lebih tepatnya farmakoper digunakan untuk memodifikasi lead compund untuk mendapatkan efek suatu obat dengan bioavaibilitas yang besar dengan toksisitas minimal.

      Delete
  16. Haloo bernike. Akan saya bantu jawab utk soal no 3 dimana aplikasi farmkoper dalm kehidupan terutama pengembangan obat yaitu dlam kimia komputasi farmkopor digunakan untuk menentukan fitur penting dari satu lebih molekul dengan aktifitas biologis yang sama. farmakoper juga digunakan s3bagai titik awal mengembangkan 3D-QSAR

    ReplyDelete
    Replies
    1. lebih tepatnya farmakoper digunakan untuk memodifikasi lead compund untuk mendapatkan efek suatu obat dengan bioavaibilitas yang besar dengan toksisitas minimal.

      Delete
  17. Haii ikee, pemaparan materi yang baik, kalau begitu saya boleh nanya kee, menurut ike jenis interaksi dalam pharmakopore itu apa aja ya??
    Mohon di jawab ya kee, terimaksih kee..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hay mega. pertanyya yang sunguh menarij.. dimana interaksi pada farmakopor yaitu adanya ikatan sebagai berikut :
      Ikatan ion
      Ikatan ion adalah ikatan yag dihasilkan oleh daya tarik menarik elektrostatik antara ion-ion yang muatannya berlawanan. Kekuatan tarik-menarik akan makin berkurang bila jarak antar ion makin jauh dan pengurangan tersebut berbanding terbalik dengan jaraknya.
      Ikatan Van Der Waal’s
      Ikatan van der waal’s merupakan kekuatan tarik-menarik antar molekul atau atom yang tidak bermuatan dan letaknya berdekatan atau jaraknya ± 4-6 Å. Ikatan ini terjadi karena sifat kepolarisasian molekul atau atom. Meskipun secara individu lemah tetapi hasil penjumlahan ikatan van del waal’s merupakan faktor pengikat yang cukup bermakna terutama untuk senyawa-senyawa yang mempunyai berat molekul tinggi. Ikatan van der waal’s terlibat pada interaksi cincin benzen dengan daerah bidang datar reseptor dan pada interaksi rantai hidrokarbon dengan makromolekul protein atau reseptor.

      Delete
  18. Hai ike, tulisannya sangat bermanfaat. Mau nanya dong apakah kita juga bisa mengidentifikasi farmakopor dari senyawa bahan alam?

    ReplyDelete
    Replies
    1. ifemtifikasi farmakopor pada senywa alam bisa dilaukan. dengan cara cara mean isolasi senywa dari suatu senyawa alam, kemudian ditentukan ikatan gugus fungsionalnyang terkandung dalam senywa tersebut yang kemudia dapat dijadikan suatu lead compund untuk dapat dinkembangkan...

      Delete
  19. Hay kakak,, artikelnya sangat bagus sekali, dan sangat mudah dipahami..terimakasih saya ingin bertanya apa kelebihan dari metode rapid?

    ReplyDelete
    Replies
    1. hay lexa kelebihan dari rapid adalahKeuntungan dan kerugian RAD
      Keuntungan
      -menghemat biaya
      -proses pengiriman lebih mudah
      - mudah diamati karena menggunakan model prototype, sehingga user lebih mengerti akan system yang dikembangkan
      -bisa mengurangi penulisan kode
      -mampu meminimalkan kesalahan-kesalahan dengan menggunakan alat- alat bantuan (case tools)
      - mempercepat waktu pengembangan

      Delete
    2. Hay ike selain kelebihan yg telah dijelaskan lalu apakah ada kekurangan nya dri metode ini?

      Delete
    3. hay nesti pastinya ada ada kekurangannya yaitu Keuntungan dan kerugian RAD

      -Membutuhkan biaya sendiri untuk membeli peralatan- peralatan penunjang
      -kesulitan melakukan pengukuran mengenai kemajuan proses
      -sistem sulit diaplikasi ditempat lain

      Delete
  20. Hii ike, artikel yg menarik dsni sya ingin bertanya mengapa Pendekatan berbasis farmakofor sering digunakan pada desain obat?

    ReplyDelete
    Replies
    1. pendekatam farmakoper sering digunakan dalam pengembangan desai obat karna dapat memudahkan dalam menemukan ssisi aktfi suatu lead compund yang dapat berikatan dengan reseptor, dan dapat mengeliminasi senyawa atau gugus molekul yang tidak diinginkan untuk memperkecil toksisitas

      Delete
  21. pendekatan farmkoper biasanya d gunakan karena dapat memudahkan dalam pengembangan suatu lead compund agar molekul obat dpat terikat langsung pada site targetnya. dan memudahkan menguragi efek samping dan toksisitas suatu obat

    ReplyDelete
  22. hallo bernike. pemaparan anda sangat bermanfaat, tetapi saya ingin menanyakan apa saja contoh lead compound yang dpat di kembangkan menjadi suatu rancangan obat baru?

    ReplyDelete
    Replies
    1. hay vivi terimakasih.. contohnya adlah prokain, memiliki aktivitas yang sama, dengan struktur yang lebih sederhana menjadi lebih mudah disintesis. Jika tidak dimodifikasi, akan sangat sulit mensintesisnya, lihat saja strukturnya pada gambar yang mana sangat kompleks yang memang pada dasarnya senyawa yang didapat dari alam kebanyakan berupa senyawa kompleks.

      Delete
  23. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  24. Halo bernike saya akan mencoba menjawab soal no 3 ,aplikasi farmkoper dalm kehidupan terutama pengembangan obat yaitu dlam kimia komputasi farmkopor digunakan untuk menentukan fitur penting dari satu lebih molekul dengan aktifitas biologis yang sama. farmakoper juga digunakan sebagai titik awal mengembangkan 3D-QSAR.

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimakasih abg mr eyes sudah membantu menajwab dan membaca blog saya.. semoga menjadi ilmu yang berguna

      Delete
  25. Halo kk Berni.
    Saya mw brtanya, bagaimana cara menentukan lead compund atau farmakopor untuk dikembangkan menjadi suatu obat baru ?
    Tolong jelaskan scr detail ya.
    Btw blog nya cukup membantu saya dalam mengerjakan tugas saya.
    Thx a lot kk Berni

    ReplyDelete
    Replies

    1. hay iyen. untuk menentukan suatu lead compoun Penemuan “Lead Compound” yaitu
      Ketika target dan sistem pengujian telah ditentukan, selanjutnya adalah dimana lead compund yang digunakan merupakan senyawa yang menunjukkan aktivitas pengobatan. Tingkataktivitas mungkin tidak begitu besar dan adanya efek samping yang tidak diinginkan, tetapisenyawa utama ini dapat mengawali sebuah proses pengembangan suatu obat. Ada beberapa carauntuk menemukan senyawa utama ini, antara lain:
      1.Penyaringan dari bahan-bahan alam
      2.Cerita-serita pengobatan
      3.Penyaringan “bank” sintesis
      4.Obat yang telah ada
      5.Mengawali dari ligan alami atau modulator
      6.sintesis kombinasi
      7.Desainengan bantuan komputer
      8.Fakta-fakta ilmiah dan pemikiran
      Pencarian data struktural menggunakan komputer

      Delete
  26. hay bernike, pemaparan anda sunggu baik.. disini saya ingin menanyakan apakah tujuan farmakopor ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. hay nia trimakasih . fungsi farmakopor yaitu Menemukan gugus penting yang berikatan dengan reseptor, Menemukan posisi relatif dalam ikatan gugus, Untuk mengetahui konformasi aktif
      Penting untuk, mendesain obat
      , Penting untuk menemukan obat baru

      Delete
  27. hay bernike, pemaparan anda sunggu baik.. disini saya ingin menanyakan apakah tujuan farmakopor ?

    ReplyDelete
    Replies
    1. hay nia trimakasih . fungsi farmakopor yaitu Menemukan gugus penting yang berikatan dengan reseptor, Menemukan posisi relatif dalam ikatan gugus, Untuk mengetahui konformasi aktif
      Penting untuk, mendesain obat
      , Penting untuk menemukan obat baru

      Delete
  28. halo ike.. saya murni bertanya.. apakah farmakopor penting dalam mendisign suatu obat baru?

    ReplyDelete
    Replies
    1. hay murni... farmakoper sangat penting dalam mendisign obat karna dengan adanya farmakoper dapat memudahkan dalam modifikasi obat untuk penentuan sisi aktif senyawa yang sangat atraktif dapat berikatan dengan reseptor

      Delete
  29. Hallo Bernike dari sumber yang di dapatkan . Salah satu aplikasi dari studi farmakofor yaitu dalam bidang farmasi karena studi ini dapat meminimalisir efek toksik pada obat terhadap pasien tanpa menghilangkan efek farmakologis dari obat itu sendiri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ya benar.. selain itu farmakoper dapat mengembangkan obat jenis baru yang memiliki efektifitas terhadapat suatu penyakit dari lead compund.

      Delete

  30. hai ike saya akan mencoba mnjawab yang no 5 fitur farmakopor adalah HBA
    HBD
    Hidrofobik
    Cincin Aromatik

    ReplyDelete
    Replies
    1. fitur farmakopor tidak dapat dipastikan secara langsung dimana Penentuan fitur farmakofor
      diawali dengan mensejajarkan
      (superpose) seluruh protein yang
      diunduh dari situs RCSB. Tujuan
      dilakukannya pensejajaran tersebut
      adalah untuk mengetahui letak
      kesamaan struktur dari senyawa-
      senyawa ligan yang memiliki potensi
      sebagai inhibitor COX-2. Selanjutnya
      seluruh reseptor dan pelarut yang
      merupakan satu kesatuan dari
      makromolekul protein sebelumnya
      dihapus sehingga yang tampak pada
      jendela MOE hanya ligan- ligan yang
      telah disejajarkan.
      Langkah selanjutnya adalah
      menjalankan pharmacophore query
      editor yang bertujuan untuk membuat
      fitur-fitur farmakofor dengan urutan
      perintah MOE >> Compute >>
      Pharmacophore >> Query Editor. Skema
      anotasi farmakofor otomatis membuat
      query pharmacophore, sehingga pada
      jendela MOE akan terlihat fitur-fitur
      farmakofor yang terdapat pada senyawa
      ligan. Skema anotasi yang digunakan adalah unified. Titik anotasi yang sesuai
      dengan hasil penelitian interaksi ligan
      reseptor dipilih untuk menjadi fitur
      farmakofor. Langkah terakhir yaitu
      perbaikan query yang dimaksudkan
      untuk memodifikasi query atau
      menghasilkan kecocokan dengan
      pengaturan query yang lebih ketat.

      DELETE

      Rizka HertianNovember 24, 2018 at 1:33 AM
      Tengkyuuu ikeee, materi yg bermanfaat, btw ku mau bantu jawab nih pertanyaan no 4 , jd menurut aku Farmakofor itu merupakan deskripsi abstrak dari fitur molekul yang penting untuk rekognisi molekul ligan berdasarkan fungsi makromolekul biologisnya. Menurut (IUPAC), framakofor merupakan ensembel fitur sterik dan elektronik yang diperlukan untuk memastikan interaksi supramolekuler interaksi yang optimal dengan struktur biologis target yang spesifik dan untuk memicu atau memblok respon biologisnya.
      Semoga bermanfaaaaattttt 😊

      REPLYDELETE

      berniketariganDecember 1, 2018 at 7:16 AM
      terimakasih rizka.. secara sederhana Farmakofor atau pharmacophore adalah konfigurasi spasial fitur penting yang memugkinkan molekul ligan untuk berinteraksi dengan reseptor target tertentu. Dengan tidak adanya struktur reseptor dikenal, farmakofor dapat diidentifikasi dari suatu sel ligan yang telah diamati untuk berinteraksi dengan reseptor sasaran. Sebuah farmakofor didefinisikan sebagai susuanan 3D fitur yang sangat penting untuk molekul ligan untuk berinteraksi dengan reseptor target dalam situs pengikatan tertentu. Setelah diidentifikasi, farmakofor dapat berfungsi sebagai model penting untuk screening virtual, terutama dalam kasus dimana struktur 3D dari reseptor tidak diketahui dan teknik docking yang tidak berlaku. jadi dapat kita simpulkan farmakophere adlah bentuk 3 dimensi molekul obat yang memiliki sisi aktif

      Delete
  31. Hay bernike artikel nya sangat menarik sekli,,saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 5. Yang termasuk kedalam fitur farmakofor, yaitu:
    1.HBA (Hydrogen Bond Acceptor)
    2.HBD (Hydrogen Bond Donor)
    3.Hidrofobik
    4.Ciodida
    5. Aromatik

    ReplyDelete
    Replies
    1. fitur farmakopor tidak dapat dipastikan secara langsung dimana Penentuan fitur farmakofor
      diawali dengan mensejajarkan
      (superpose) seluruh protein yang
      diunduh dari situs RCSB. Tujuan
      dilakukannya pensejajaran tersebut
      adalah untuk mengetahui letak
      kesamaan struktur dari senyawa-
      senyawa ligan yang memiliki potensi
      sebagai inhibitor COX-2. Selanjutnya
      seluruh reseptor dan pelarut yang
      merupakan satu kesatuan dari
      makromolekul protein sebelumnya
      dihapus sehingga yang tampak pada
      jendela MOE hanya ligan- ligan yang
      telah disejajarkan.
      Langkah selanjutnya adalah
      menjalankan pharmacophore query
      editor yang bertujuan untuk membuat
      fitur-fitur farmakofor dengan urutan
      perintah MOE >> Compute >>
      Pharmacophore >> Query Editor. Skema
      anotasi farmakofor otomatis membuat
      query pharmacophore, sehingga pada
      jendela MOE akan terlihat fitur-fitur
      farmakofor yang terdapat pada senyawa
      ligan. Skema anotasi yang digunakan adalah unified. Titik anotasi yang sesuai
      dengan hasil penelitian interaksi ligan
      reseptor dipilih untuk menjadi fitur
      farmakofor. Langkah terakhir yaitu
      perbaikan query yang dimaksudkan
      untuk memodifikasi query atau
      menghasilkan kecocokan dengan
      pengaturan query yang lebih ketat.

      DELETE

      Rizka HertianNovember 24, 2018 at 1:33 AM
      Tengkyuuu ikeee, materi yg bermanfaat, btw ku mau bantu jawab nih pertanyaan no 4 , jd menurut aku Farmakofor itu merupakan deskripsi abstrak dari fitur molekul yang penting untuk rekognisi molekul ligan berdasarkan fungsi makromolekul biologisnya. Menurut (IUPAC), framakofor merupakan ensembel fitur sterik dan elektronik yang diperlukan untuk memastikan interaksi supramolekuler interaksi yang optimal dengan struktur biologis target yang spesifik dan untuk memicu atau memblok respon biologisnya.
      Semoga bermanfaaaaattttt 😊

      REPLYDELETE

      berniketariganDecember 1, 2018 at 7:16 AM
      terimakasih rizka.. secara sederhana Farmakofor atau pharmacophore adalah konfigurasi spasial fitur penting yang memugkinkan molekul ligan untuk berinteraksi dengan reseptor target tertentu. Dengan tidak adanya struktur reseptor dikenal, farmakofor dapat diidentifikasi dari suatu sel ligan yang telah diamati untuk berinteraksi dengan reseptor sasaran. Sebuah farmakofor didefinisikan sebagai susuanan 3D fitur yang sangat penting untuk molekul ligan untuk berinteraksi dengan reseptor target dalam situs pengikatan tertentu. Setelah diidentifikasi, farmakofor dapat berfungsi sebagai model penting untuk screening virtual, terutama dalam kasus dimana struktur 3D dari reseptor tidak diketahui dan teknik docking yang tidak berlaku. jadi dapat kita simpulkan farmakophere adlah bentuk 3 dimensi molekul obat yang memiliki sisi aktif

      Delete
  32. Hay bernike artikel nya sangat menarik sekli,,saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 5. Yang termasuk kedalam fitur farmakofor, yaitu:
    1.HBA (Hydrogen Bond Acceptor)
    2.HBD (Hydrogen Bond Donor)
    3.Hidrofobik
    4.Ciodida
    5. Aromatik

    ReplyDelete
    Replies
    1. fitur farmakopor tidak dapat dipastikan secara langsung dimana Penentuan fitur farmakofor
      diawali dengan mensejajarkan
      (superpose) seluruh protein yang
      diunduh dari situs RCSB. Tujuan
      dilakukannya pensejajaran tersebut
      adalah untuk mengetahui letak
      kesamaan struktur dari senyawa-
      senyawa ligan yang memiliki potensi
      sebagai inhibitor COX-2. Selanjutnya
      seluruh reseptor dan pelarut yang
      merupakan satu kesatuan dari
      makromolekul protein sebelumnya
      dihapus sehingga yang tampak pada
      jendela MOE hanya ligan- ligan yang
      telah disejajarkan.
      Langkah selanjutnya adalah
      menjalankan pharmacophore query
      editor yang bertujuan untuk membuat
      fitur-fitur farmakofor dengan urutan
      perintah MOE >> Compute >>
      Pharmacophore >> Query Editor. Skema
      anotasi farmakofor otomatis membuat
      query pharmacophore, sehingga pada
      jendela MOE akan terlihat fitur-fitur
      farmakofor yang terdapat pada senyawa
      ligan. Skema anotasi yang digunakan adalah unified. Titik anotasi yang sesuai
      dengan hasil penelitian interaksi ligan
      reseptor dipilih untuk menjadi fitur
      farmakofor. Langkah terakhir yaitu
      perbaikan query yang dimaksudkan
      untuk memodifikasi query atau
      menghasilkan kecocokan dengan
      pengaturan query yang lebih ketat.

      DELETE

      Rizka HertianNovember 24, 2018 at 1:33 AM
      Tengkyuuu ikeee, materi yg bermanfaat, btw ku mau bantu jawab nih pertanyaan no 4 , jd menurut aku Farmakofor itu merupakan deskripsi abstrak dari fitur molekul yang penting untuk rekognisi molekul ligan berdasarkan fungsi makromolekul biologisnya. Menurut (IUPAC), framakofor merupakan ensembel fitur sterik dan elektronik yang diperlukan untuk memastikan interaksi supramolekuler interaksi yang optimal dengan struktur biologis target yang spesifik dan untuk memicu atau memblok respon biologisnya.
      Semoga bermanfaaaaattttt 😊

      REPLYDELETE

      berniketariganDecember 1, 2018 at 7:16 AM
      terimakasih rizka.. secara sederhana Farmakofor atau pharmacophore adalah konfigurasi spasial fitur penting yang memugkinkan molekul ligan untuk berinteraksi dengan reseptor target tertentu. Dengan tidak adanya struktur reseptor dikenal, farmakofor dapat diidentifikasi dari suatu sel ligan yang telah diamati untuk berinteraksi dengan reseptor sasaran. Sebuah farmakofor didefinisikan sebagai susuanan 3D fitur yang sangat penting untuk molekul ligan untuk berinteraksi dengan reseptor target dalam situs pengikatan tertentu. Setelah diidentifikasi, farmakofor dapat berfungsi sebagai model penting untuk screening virtual, terutama dalam kasus dimana struktur 3D dari reseptor tidak diketahui dan teknik docking yang tidak berlaku. jadi dapat kita simpulkan farmakophere adlah bentuk 3 dimensi molekul obat yang memiliki sisi aktif

      Delete
  33. Saya akan menjawab pertanyaan nomor 1. cara mengaplikasikan farmakofor harus memperhatikan beberapa syarat salh satunya yaitu derajat kebebasan torsional yang dipertimbangkan karena memiliki nilai variasi yang besar

    ReplyDelete
    Replies
    1. secara rinci seharusnya adalah A. Preprasi Ligan
      Preparasi Ligan. Struktrur 2D dari struktur gendarusin A, gendarusin B, gendarusin C, gendarusin D dan gendarusin E digambarkan pada program ChemBioDraw Ultra 11.0, terdapat berbagai macam template struktur pada program tersebut, misalnya : template cincin aromatis, cincin siklik, ikatan rangkap, dll., sehingga memudahkan peneliti untuk menggambar struktur-struktur yang diinginkan. Masing-masing struktur diatas kemudian dijadikan bentuk 3D menggunakan program ChemBio3D Ultra 11.0. Program ini dapat digunakan untuk melihat bentuk sterokimia senyawa dan mengatur bentuk senyawa yang paling stabil dengan cara meminimalkan energi, seperti MM2, MM3, MMFF94, OPLS dll., tetapi yang sering digunakan adalah metode MMFF94 (Allinger, 2010). Setelah memeroleh bentuk stereokimia senyawa dan bentuk yang paling stabil, maka struktur tersebut disimpan dalam bentuk file SYBYL.mol2, karena dalam bentuk file inilah yang dapat dibaca program Molegro Virtual Docker dan digunakan untuk proses docking.
      B. Penentuan Sifat Kimia-Fisika Ligan
      Mengetahui apakah senyawa mampu menembus membran biologis dan mempunyai permeabilitas yang baik, senyawa harus memenuhi hukum lima dari Lipinski (Lipinski, 1997). Untuk itu, perlu dilakukan penentuan sifat kimia-fisika senyawa menggunakan program ChemBioDraw Ultra 11.0.
      Parameter sifat kimia-fisika yang ditentukan adalah nilai log koefisien partisi oktanol-air (logP), dan Calculated logP (ClogP) yang mempresentasikan sifat lipofilik, Molar Refracticity (MR) dan Calculated MR (CMR), yang mempresentasikan sifat sterik, dan berat molekul (BM)

      C. Docking analisa farmakopor
      Docking dan Analisis Asam Amino. Docking dan analisis asam amino dapat dilakukan menggunakan program Molegro Virtual Docker, dan semua tahapan menggunakan bentuk gambaran 3D

      Delete
  34. Haloo bernike. Akan saya bantu jawab utk soal no 3 dimana aplikasi farmkoper dalm kehidupan terutama pengembangan obat yaitu dlam kimia komputasi farmkopor digunakan untuk menentukan fitur penting dari satu lebih molekul dengan aktifitas biologis yang sama. farmakoper juga digunakan s3bagai titik awal mengembangkan 3D-QSAR

    ReplyDelete
  35. Tengkyuuu ikeee, materi yg bermanfaat, btw ku mau bantu jawab nih pertanyaan no 4 , jd menurut aku Farmakofor itu merupakan deskripsi abstrak dari fitur molekul yang penting untuk rekognisi molekul ligan berdasarkan fungsi makromolekul biologisnya. Menurut (IUPAC), framakofor merupakan ensembel fitur sterik dan elektronik yang diperlukan untuk memastikan interaksi supramolekuler interaksi yang optimal dengan struktur biologis target yang spesifik dan untuk memicu atau memblok respon biologisnya.
    Semoga bermanfaaaaattttt 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimaksih irma pemaran yang sanagt baik. frmakoper suatu bentuk dimensi untuk menentukan sisi aktif senyawa yang dapat memberikan rekasi biokimia

      Delete
  36. Hai ike pemaparan yang sangat menarik dan membantu dalam pembelajaran. Saya ingin menanyakan kelemahan dan kekurangan dalam identifikasi ini apa ya?
    Terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. kelebihan Rapid adalah, dapat meningkatkan kestabilan snyawa, meningkatkan efektifitas obat, dan dapat mengurangi toksisitas senyawa obat, dan dapat menghemat waktu..
      kekuranggan nya membutuhkan keahlian khusus dalam pengoperasiannya

      Delete
  37. Alhamdulillah dengan membaca artikel ini, saya bisa mengetahui bagaimana cara identifikasi farmakofor.

    ReplyDelete
  38. Hallo Bernike.
    Saya akan menjawab pertanyaan nomor 5.
    Fitur farmakofor yaitu:
    1.HBA (Hydrogen Bond Acceptor)
    2.HBD (Hydrogen Bond Donor)
    3.Hidrofobik
    4.Cincin Aromatik

    ReplyDelete
    Replies
    1. fitur farmakopor tidak dapat dipastikan secara langsung dimana Penentuan fitur farmakofor
      diawali dengan mensejajarkan
      (superpose) seluruh protein yang
      diunduh dari situs RCSB. Tujuan
      dilakukannya pensejajaran tersebut
      adalah untuk mengetahui letak
      kesamaan struktur dari senyawa-
      senyawa ligan yang memiliki potensi
      sebagai inhibitor COX-2. Selanjutnya
      seluruh reseptor dan pelarut yang
      merupakan satu kesatuan dari
      makromolekul protein sebelumnya
      dihapus sehingga yang tampak pada
      jendela MOE hanya ligan- ligan yang
      telah disejajarkan.
      Langkah selanjutnya adalah
      menjalankan pharmacophore query
      editor yang bertujuan untuk membuat
      fitur-fitur farmakofor dengan urutan
      perintah MOE >> Compute >>
      Pharmacophore >> Query Editor. Skema
      anotasi farmakofor otomatis membuat
      query pharmacophore, sehingga pada
      jendela MOE akan terlihat fitur-fitur
      farmakofor yang terdapat pada senyawa
      ligan. Skema anotasi yang digunakan adalah unified. Titik anotasi yang sesuai
      dengan hasil penelitian interaksi ligan
      reseptor dipilih untuk menjadi fitur
      farmakofor. Langkah terakhir yaitu
      perbaikan query yang dimaksudkan
      untuk memodifikasi query atau
      menghasilkan kecocokan dengan
      pengaturan query yang lebih ketat.

      Delete
  39. Hai kak bernike🖐️. Artikelny bermanfaat sekali. Mau nny yaa kak, kan ada tu teori, jika ada senyawa-senyawa yang memiliki farmakofor yang sama, maka efek yang dihasilkan juga sama, itu kok bisa ya kk? Trus contoh senyawa yang memiliki farmakofor yang sama dan efek yang sama itu apa? Trimakasih kk🙏

    ReplyDelete
    Replies
    1. senyawa yang memiliki farmakoper yang sama dpat memberikan efek sam karena berdalah dari satu gugus fugsi yang sama . contohnya Kokain didapatkan dari suatu tanaman, memiliki senyawa yang sangat kompleks, telah diketahui memiliki aktivitas biologis sehingga dijadikanlah senyawa penuntun. Setelah dipelajari, ternyata senyawa modifikasinya, prokain, memiliki aktivitas yang sama, dengan struktur yang lebih sederhana menjadi lebih mudah disintesis. Jika tidak dimodifikasi, akan sangat sulit mensintesisnya, lihat saja strukturnya pada gambar yang mana sangat kompleks yang memang pada dasarnya senyawa yang didapat dari alam kebanyakan berupa senyawa kompleks.

      Delete
  40. Alhamdulillah dengan membaca artikel ini, saya bisa mengetahui bagaimana cara identifikasi farmakofor.
    Sangat bermanfaat kak 👍👍

    ReplyDelete
    Replies
    1. terimakasih semoga dapat dilakukan pengembangan studi farmakoper

      Delete
  41. Nice People, perbanyak topik penelitian yang bermanfaat...
    Semoga sukses 😁😁😁

    ReplyDelete
    Replies
    1. dapat dicek artikel selanjutnya mengenai berbagai macam studi farmakologi seperti ikatan peptida dalam kefarnasiaan

      Delete
  42. Artikel yang menarik, kalo boleh dijelaskan secara sederhana farmakopor dan rapid itu apa ya?

    ReplyDelete
    Replies
    1. faramakoper adalah Farmakofor atau pharmacophore adalah konfigurasi spasial fitur penting yang memugkinkan molekul ligan untuk berinteraksi dengan reseptor target tertentu. Dengan tidak adanya struktur reseptor dikenal, farmakofor dapat diidentifikasi dari suatu sel ligan yang telah diamati untuk berinteraksi dengan reseptor sasaran. Sebuah farmakofor didefinisikan sebagai susuanan 3D fitur yang sangat penting untuk molekul ligan untuk berinteraksi dengan reseptor target dalam situs pengikatan tertentu. Setelah diidentifikasi, farmakofor dapat berfungsi sebagai model penting untuk screening virtual, terutama dalam kasus dimana struktur 3D dari reseptor tidak diketahui dan teknik docking yang tidak berlaku

      Delete
  43. Sungguh artikel yang menarik dan sangat bermanfaat , terimakasih kak telah menjelaskan dengan baik tentang farmakopor , semoga lebih banyak topik lain dan baik lagi untuk kedepannya, semangat

    ReplyDelete
    Replies
    1. teriamkasih... semoga dapat bermaafaat dan dapat diketahui bagaiaman perkembangan ranvcang suatu obat

      Delete
  44. Mantap sekalii😎 semoga bermanfaat👍

    ReplyDelete
    Replies
    1. teriamkasih... semoga dapat bermaafaat dan dapat diketahui bagaiaman perkembangan ranvcang suatu obat

      Delete
  45. Artikelnya sangat bagus dan bermanfaat sekali kak 😊

    ReplyDelete
    Replies
    1. teriamkasih... semoga dapat bermaafaat dan dapat diketahui bagaiaman perkembangan ranvcang suatu obat

      Delete
  46. Replies
    1. teriamkasih... semoga dapat bermaafaat dan dapat diketahui bagaiaman perkembangan ranvcang suatu obat

      Delete
  47. Artikel nya sangat menarik!

    ReplyDelete
    Replies
    1. teriamkasih... semoga dapat bermaafaat dan dapat diketahui bagaiaman perkembangan ranvcang suatu obat

      Delete
  48. Hay bernike saya coba jawab soal nomor 2
    Dua metode yang saling melengkapi dalam penggunaan komputer sebagai alat bantu penemuan obat, adalah ligand-based drug design (LBDD) yaitu rancangan obat berdasarkan ligan yang sudah diketahui, dan structure-based drug design (SBDD) yaitu rancangan obat berdasarkan struktur target yang didasarkan pada struktur target reseptor yang bertanggung jawab atas toksisitas dan aktivitas suatu senyawa didalam tubuh. LBDD memanfaatkan informasi sifat fisikokimia senyawa aktif sebagai landasan mendesain senyawa baru. Metode LBDD yang lazim digunakan adalah pharmacophore discovery, hubungan kuantitatif struktur-aktivitas (HKSA/QSAR), dan docking molekular (molecular docking). Pharmacophore discovery merupakan metode pencarian kesamaan sifat fisikokimia, seperti sifat elektronik, hidrofobik dan sterik dari senyawa-senyawa yang dilaporkan aktif. Langkah selanjutnya adalah menggambarkan struktur 3D yang menggabungkan sifat gugus-gugus maupun bagian senyawa yang diduga bertanggung jawab terhadap aktivitasnya (pharmacophore). QSAR memadukan statistika dengan sifat fisikokimia senyawa yang diprediksi dengan bantuan komputer untuk menurunkan suatu persamaan yang digunakan memprediksi aktivitas suatu senyawa. Prediktor yang digunakan dalam studi QSAR diperoleh dari hasil pengukuran (measurable) seperti kerapatan, energi ionisasi, titik didih, massa molekul, momen dipol, tetapan keasaman dan lipofilitas. Kimia komputasi banyak memberikan keuntungan dalam studi QSAR karena dapat menghasilkan prediktor yang diperoleh dari perhitungan (calculated) antara lain muatan atom netto, beda energi HOMO (Highest Occupied Molecular Orbital) dan LUMO (Lowest Unoccupied Molecular Orbital), polarizabilitas, luas area, volume molekular, dan refraktivitas molar

    ReplyDelete
  49. Hay bernike saya coba jawab soal nomor 2
    Dua metode yang saling melengkapi dalam penggunaan komputer sebagai alat bantu penemuan obat, adalah ligand-based drug design (LBDD) yaitu rancangan obat berdasarkan ligan yang sudah diketahui, dan structure-based drug design (SBDD) yaitu rancangan obat berdasarkan struktur target yang didasarkan pada struktur target reseptor yang bertanggung jawab atas toksisitas dan aktivitas suatu senyawa didalam tubuh. LBDD memanfaatkan informasi sifat fisikokimia senyawa aktif sebagai landasan mendesain senyawa baru. Metode LBDD yang lazim digunakan adalah pharmacophore discovery, hubungan kuantitatif struktur-aktivitas (HKSA/QSAR), dan docking molekular (molecular docking). Pharmacophore discovery merupakan metode pencarian kesamaan sifat fisikokimia, seperti sifat elektronik, hidrofobik dan sterik dari senyawa-senyawa yang dilaporkan aktif. Langkah selanjutnya adalah menggambarkan struktur 3D yang menggabungkan sifat gugus-gugus maupun bagian senyawa yang diduga bertanggung jawab terhadap aktivitasnya (pharmacophore). QSAR memadukan statistika dengan sifat fisikokimia senyawa yang diprediksi dengan bantuan komputer untuk menurunkan suatu persamaan yang digunakan memprediksi aktivitas suatu senyawa. Prediktor yang digunakan dalam studi QSAR diperoleh dari hasil pengukuran (measurable) seperti kerapatan, energi ionisasi, titik didih, massa molekul, momen dipol, tetapan keasaman dan lipofilitas. Kimia komputasi banyak memberikan keuntungan dalam studi QSAR karena dapat menghasilkan prediktor yang diperoleh dari perhitungan (calculated) antara lain muatan atom netto, beda energi HOMO (Highest Occupied Molecular Orbital) dan LUMO (Lowest Unoccupied Molecular Orbital), polarizabilitas, luas area, volume molekular, dan refraktivitas molar

    ReplyDelete
  50. Hay bernike saya coba jawab soal nomor 2
    Dua metode yang saling melengkapi dalam penggunaan komputer sebagai alat bantu penemuan obat, adalah ligand-based drug design (LBDD) yaitu rancangan obat berdasarkan ligan yang sudah diketahui, dan structure-based drug design (SBDD) yaitu rancangan obat berdasarkan struktur target yang didasarkan pada struktur target reseptor yang bertanggung jawab atas toksisitas dan aktivitas suatu senyawa didalam tubuh. LBDD memanfaatkan informasi sifat fisikokimia senyawa aktif sebagai landasan mendesain senyawa baru. Metode LBDD yang lazim digunakan adalah pharmacophore discovery, hubungan kuantitatif struktur-aktivitas (HKSA/QSAR), dan docking molekular (molecular docking). Pharmacophore discovery merupakan metode pencarian kesamaan sifat fisikokimia, seperti sifat elektronik, hidrofobik dan sterik dari senyawa-senyawa yang dilaporkan aktif. Langkah selanjutnya adalah menggambarkan struktur 3D yang menggabungkan sifat gugus-gugus maupun bagian senyawa yang diduga bertanggung jawab terhadap aktivitasnya (pharmacophore). QSAR memadukan statistika dengan sifat fisikokimia senyawa yang diprediksi dengan bantuan komputer untuk menurunkan suatu persamaan yang digunakan memprediksi aktivitas suatu senyawa. Prediktor yang digunakan dalam studi QSAR diperoleh dari hasil pengukuran (measurable) seperti kerapatan, energi ionisasi, titik didih, massa molekul, momen dipol, tetapan keasaman dan lipofilitas. Kimia komputasi banyak memberikan keuntungan dalam studi QSAR karena dapat menghasilkan prediktor yang diperoleh dari perhitungan (calculated) antara lain muatan atom netto, beda energi HOMO (Highest Occupied Molecular Orbital) dan LUMO (Lowest Unoccupied Molecular Orbital), polarizabilitas, luas area, volume molekular, dan refraktivitas molar

    ReplyDelete
  51. Hai ike saya mau bertanya apakah keuntungan dan kerugian dalam metode RAPID ini?
    Terimakasih

    ReplyDelete
  52. Hay bernike saya coba jawab soal nomor 2
    Dua metode yang saling melengkapi dalam penggunaan komputer sebagai alat bantu penemuan obat, adalah ligand-based drug design (LBDD) yaitu rancangan obat berdasarkan ligan yang sudah diketahui, dan structure-based drug design (SBDD) yaitu rancangan obat berdasarkan struktur target yang didasarkan pada struktur target reseptor yang bertanggung jawab atas toksisitas dan aktivitas suatu senyawa didalam tubuh. LBDD memanfaatkan informasi sifat fisikokimia senyawa aktif sebagai landasan mendesain senyawa baru. Metode LBDD yang lazim digunakan adalah pharmacophore discovery, hubungan kuantitatif struktur-aktivitas (HKSA/QSAR), dan docking molekular (molecular docking). Pharmacophore discovery merupakan metode pencarian kesamaan sifat fisikokimia, seperti sifat elektronik, hidrofobik dan sterik dari senyawa-senyawa yang dilaporkan aktif. Langkah selanjutnya adalah menggambarkan struktur 3D yang menggabungkan sifat gugus-gugus maupun bagian senyawa yang diduga bertanggung jawab terhadap aktivitasnya (pharmacophore). QSAR memadukan statistika dengan sifat fisikokimia senyawa yang diprediksi dengan bantuan komputer untuk menurunkan suatu persamaan yang digunakan memprediksi aktivitas suatu senyawa. Prediktor yang digunakan dalam studi QSAR diperoleh dari hasil pengukuran (measurable) seperti kerapatan, energi ionisasi, titik didih, massa molekul, momen dipol, tetapan keasaman dan lipofilitas. Kimia komputasi banyak memberikan keuntungan dalam studi QSAR karena dapat menghasilkan prediktor yang diperoleh dari perhitungan (calculated) antara lain muatan atom netto, beda energi HOMO (Highest Occupied Molecular Orbital) dan LUMO (Lowest Unoccupied Molecular Orbital), polarizabilitas, luas area, volume molekular, dan refraktivitas molar

    ReplyDelete