RAPID (RANDOMIZED PHARMAKOPHORE IDENTIFICATION)
Pharmacophore /
Invariant - suatu bentuk tiga dimensi spesifik dari sifat biologis yang umum
untuk semua konformasi aktif dari serangkaian ligan yang menunjukkan aktivitas
tertentu. Pharmacophore: pengaturan 3D fitur penting yang memungkinkan molekul
untuk memberikan efek biologis tertentu.
(IUPAC)
sebagai "ensemble fitur sterik dan elektronik diperlukan untuk memastikan
interaksi supra-molekul yang optimal dengan struktur target biologis tertentu
dan untuk memicu (atau memblokir) respons biologisnya. Menurut definisi ini,
pola interaksi molekul bioaktif dengan target mereka direpresentasikan melalui
susunan tiga dimensi (3D) fitur abstrak yang mendefinisikan interactiontypesratherthansecfunctionalgroups.
Jenis-jenis interaksi ini, misalnya, mencakup pembentukan ikatan hidrogen,
interaksi bermuatan, interaksi logam, atau kontak hidrofobik (H) dan aromatik
(AR). Selain itu, banyak program pemodelan farmakofora memungkinkan penambahan
kendala sterik. Yang disebut volume eksklusi (XVols) ini meniru geometri
kantung pengikat dan mencegah pemetaan senyawa yang akan menjadi tidak aktif
dalam penilaian eksperimental, dengan memasukkan corong ke dalam permukaan.
Alasan Dilakukan
Dalam Penelitian :
1.
Identifikasi
farmakofora sangat penting dalam desain obat karena seringkali struktur
reseptor yang ditargetkan tidak diketahui tetapi sejumlah molekul yang
berinteraksi dengan beberapa reseptor telah
ditemukan oleh eksperimen. Dalam kasus ini farmakofora digunakan sebagai
template untuk memperoleh obat yang lebih efektif. Diharapkan bahwa teknik dan
hasili akan terbukti dan berguna dalam aplikasi lain seperti skrining database
molekuler dan analisis lapangan molekuler komparatif.
Fungsi Pharmachopere
Dalam kimia komputasi modern, farmakofora
digunakan untuk menentukan fitur-fitur penting dari satu atau lebih molekul
dengan aktivitas biologis yang sama. Database dari beragam senyawa kimia
kemudian dapat dicari untuk lebih banyak molekul yang berbagi fitur yang sama
yang diatur dalam orientasi relatif yang sama. Pharmacophores juga digunakan
sebagai titik awal untuk mengembangkan model 3D-QSAR. Alat-alat tersebut dan
konsep terkait "struktur istimewa", yang didefinisikan sebagai
kerangka kerja molekuler yang mampu menyediakan ligan berguna untuk lebih dari
satu jenis reseptor atau target enzim oleh modifikasi struktural yang
bijaksana.
Masalah
Identifikasi Pharmacophore :
Dalam RAPID, identifikasi invariants
geometrik dalam kumpulan ligan fleksibel yang dilambangkan dengan M = {M1, M2,
... Mn}, diperlakukan sebagai proses dua tahap yang menangani dua masalah
berikut:
1. Soal 1 (Pencarian Konformasi)
Dengan koleksi ligan M = {M1, M2, ... Mn}, derajat kebebasan untuk
masing-masing, dan fungsi energi E, temukan untuk setiap Mi serangkaian
konformasi C (Mi) = {Ci1, Ci2, ..., Ciki}, seperti E (Cij) <= THRESHOLD dan
d (Cij, Cil)> TOLERANCE untuk l! = J dan 1 <= j, l <= ki, di mana THRESHOLD
dan TOLERANCE adalah pra -nilai yang ditentukan dan d (.,.) adalah fungsi jarak
2.
Soal
2 (Invarian Identification) koleksi ligan M = {M1, M2, ... Mn}, di mana setiap
Mi memiliki seperangkat konformasi C (Mi) = {Ci1, Ci2, ..., Ciki}, menentukan
satu set berlabel poin S dalam R3 dengan properti bahwa untuk semua i E {1,
..., N} ada beberapa Cij EC (Mi) sehingga S adalah kongruen untuk beberapa
bagian dari Cij. Solusi S, jika ada, disebut invariant dari M.
Syarat
Konformasi
1. Hanya derajat kebebasan
torsional yang dipertimbangkan karena ini adalah nilai yang menunjukkan variasi
besar dalam nilainya.
2.
konformasi
acak dengan memilih setiap derajat kebebasan dari rentang yang diizinkan sesuai
dengan distribusi yang ditentukan pengguna.
3.
Sebuah
minimizer yang efisien digunakan untuk mendapatkan konformasi pada minima
energi lokal.
Proses
untuk mengembangkan model pharmacophore umumnya melibatkan langkah-langkah
berikut:
1. Pemilihan satu set ligan.
Pilih
satu set molekul yang beragam secara struktural yang akan digunakan untuk
mengembangkan model farmakofora. Sebagai model farmakofora harus dapat
membedakan antara molekul dengan dan tanpa bioaktivitas, himpunan molekul harus
mencakup senyawa aktif dan tidak aktif.
2.
Analisis
konformasi
Dihasilkan
satu set konformasi energi rendah yang mungkin mengandung konformasi bioaktif
untuk masing-masing molekul yang dipilih.
3.
Superimpose
Molekul
Superimpose
("cocok") semua kombinasi dari konformasi energi rendah dari molekul.
Kelompok-kelompok fungsional serupa (bioisosterik) yang umum untuk semua
molekul dalam rangkaian dapat dipasang (misalnya, gugus fenil atau gugus asam
karboksilat). Set konformasi (satu konformasi dari setiap molekul aktif) yang
menghasilkan fit terbaik dianggap sebagai konformasi aktif.
4.
Abstraksi
Transformasikan
molekul yang dilapiskan ke dalam representasi abstrak. Misalnya, cincin fenil
yang dilapiskan mungkin dirujuk lebih konseptual sebagai elemen farmakofora
'cincin aromatik'. Demikian juga, gugus hidroksi dapat ditunjuk sebagai elemen
farmakofor 'hidrogen-ikatan donor / akseptor'.
Validasi - Model
farmakofora adalah akuntansi hipotesis untuk aktivitas biologis yang diamati
dari sekumpulan molekul yang mengikat target biologis umum. Model ini hanya
valid sejauh mampu memperhitungkan perbedaan dalam aktivitas biologis dari
berbagai molekul.
PERTANYAAN
1. Bagaimana cara mengaplikasikan pharmacophere dalam drug design ?
2. Sebutkan langkah drug design secara komputerisasi ?
3. Aplikasi dalam kehidupan sehari hari berkaitan dengan pharmacopere?
4.apakah yang dimaksud farmakopor dalam mendisign obat baru?
5. sebutkan fitur farmakopor ?
DAFTAR PUSTAKA
1. Ehrlich, P. Über die constitution des diphtheriegiftes. Deutsch. Med. Wochschr. 1898, 24, 597–600. [CrossRef]
2. Güner, O.F.; Bowen, J.P. Setting the record straight: The origin of the pharmacophore concept. J. Chem. Inf. Model. 2014, 54, 1269–1283. [CrossRef] [PubMed]
3. Schueler, F.W. Chemobiodynamics and Drug Design; McGraw-Hill: New York, NY, USA, 1960.
4. Wermuth, G.; Ganellin, C.R.; Lindberg, P.; Mitscher, L.A. Glossary of terms used in medicinal chemistry (iupac recommendations 1998). Pure Appl. Chem. 1998, 70, 1129–1143.
PERTANYAAN
1. Bagaimana cara mengaplikasikan pharmacophere dalam drug design ?
2. Sebutkan langkah drug design secara komputerisasi ?
3. Aplikasi dalam kehidupan sehari hari berkaitan dengan pharmacopere?
4.apakah yang dimaksud farmakopor dalam mendisign obat baru?
5. sebutkan fitur farmakopor ?
DAFTAR PUSTAKA
1. Ehrlich, P. Über die constitution des diphtheriegiftes. Deutsch. Med. Wochschr. 1898, 24, 597–600. [CrossRef]
2. Güner, O.F.; Bowen, J.P. Setting the record straight: The origin of the pharmacophore concept. J. Chem. Inf. Model. 2014, 54, 1269–1283. [CrossRef] [PubMed]
3. Schueler, F.W. Chemobiodynamics and Drug Design; McGraw-Hill: New York, NY, USA, 1960.
4. Wermuth, G.; Ganellin, C.R.; Lindberg, P.; Mitscher, L.A. Glossary of terms used in medicinal chemistry (iupac recommendations 1998). Pure Appl. Chem. 1998, 70, 1129–1143.
Hay bernike saya coba jawab soal nomor 2
ReplyDeleteDua metode yang saling melengkapi dalam penggunaan komputer sebagai alat bantu penemuan obat, adalah ligand-based drug design (LBDD) yaitu rancangan obat berdasarkan ligan yang sudah diketahui, dan structure-based drug design (SBDD) yaitu rancangan obat berdasarkan struktur target yang didasarkan pada struktur target reseptor yang bertanggung jawab atas toksisitas dan aktivitas suatu senyawa didalam tubuh. LBDD memanfaatkan informasi sifat fisikokimia senyawa aktif sebagai landasan mendesain senyawa baru. Metode LBDD yang lazim digunakan adalah pharmacophore discovery, hubungan kuantitatif struktur-aktivitas (HKSA/QSAR), dan docking molekular (molecular docking). Pharmacophore discovery merupakan metode pencarian kesamaan sifat fisikokimia, seperti sifat elektronik, hidrofobik dan sterik dari senyawa-senyawa yang dilaporkan aktif. Langkah selanjutnya adalah menggambarkan struktur 3D yang menggabungkan sifat gugus-gugus maupun bagian senyawa yang diduga bertanggung jawab terhadap aktivitasnya (pharmacophore). QSAR memadukan statistika dengan sifat fisikokimia senyawa yang diprediksi dengan bantuan komputer untuk menurunkan suatu persamaan yang digunakan memprediksi aktivitas suatu senyawa. Prediktor yang digunakan dalam studi QSAR diperoleh dari hasil pengukuran (measurable) seperti kerapatan, energi ionisasi, titik didih, massa molekul, momen dipol, tetapan keasaman dan lipofilitas. Kimia komputasi banyak memberikan keuntungan dalam studi QSAR karena dapat menghasilkan prediktor yang diperoleh dari perhitungan (calculated) antara lain muatan atom netto, beda energi HOMO (Highest Occupied Molecular Orbital) dan LUMO (Lowest Unoccupied Molecular Orbital), polarizabilitas, luas area, volume molekular, dan refraktivitas molar
terima kasih dyah sungguh bermanfaat dan penjelasan yang dapat mudah dimengeri...
Deletedisini langkah yang seharusnya adalah mentiapkan aplikasi docking.. dimana Aplikasi komputer melakukan kajian interaksi antara senyawa hipotetik dengan reseptor yang telah diketahui data struktur 3D secara in silico. Kajian ini dapat memprediksi aktivitas senyawa-senyawa hipotetik dan sekaligus dapat mengeliminasi senyawa-senyawa yang memiliki aktivitas rendah. Prediksi toksisitasnya secara in silico juga dilakukan dengan cara melihat interaksi senyawa dengan enzim yang bertanggung jawab terhadap metabolisme obat. Hasilnya adalah usulan senyawa yang siap disintesis dan diyakini mempunyai aktivitas tinggi dibandingkan dengan senyawa yang telah dikenal. Jumlah senyawa yang diusulkan biasanya jauh lebih sedikit dibandingkan penemuan obat secara konvesional. Hal inilah yang menjadi keunggulan dari studi komputasi dalam menemukan obat baru. selanjutnya senywa yang telah d disign dibuat secara invivo mengunakan senyawa sintesis..
Deletedasar filosofi dari docking molekular yang didasarkan pada pemanfaatan informasi struktur target maupun sifat fisikokimia ligan untuk melakukan uji interaksi senyawa obat pada prediksi sisi aktif protein. Berdasarkan informasi yang diperoleh dirancang senyawa baru yang diharapkan lebih aktif dari senyawa-senyawa yang telah tersedia. Fleksibilitas protein dan interaksinya dengan suatu senyawa dianalisis dengan mengaplikasikan simulasi Molecular Dynamics (MD), yaitu simulasi yang menganalisis perubahan struktur suatu senyawa sebagai fungsi waktu berdasarkan parameter-parameter tertentu. senyawa obat dengan aktivitas yang lebih tinggi. High throughput screen (HTS), merupakan metode penemuan molekul obat baru yang didasarkan pada otomatisasi proses skrining. Jika dikombinasikan dengan penyediaan ekstrak oleh kimia medisinal dan kimia kombinatorial maka HTS akan mampu menghasilkan lead compound dengan cepat dan efisien.
DeletePerkembangan program pemodelan molekul dan aplikasinya dalam penelitian farmasi dikenal dengan desain obat terbantukan komputer (Computer-Assisted drug Design, CADD) atau desain molekuler terbantukan komputer (Computer-Assisted Molecular Design, CAMD). Cara ini dapat diterapkan jika telah diketahui struktur molekul reseptor secara tiga-dimensi, cara kerja obat pada taraf molekuler, cara bergabungnya dan peran berbagai kekuatan interaksi fisik dan kimia terhadap penggabungan kompleks reseptoragonis
Baiklah kk akan memberikan saran yaitu untuk kedepanny harus lbih bgus ya agar pembacanya bisa mengerti
ReplyDeleteterimakasih atas saranya. disini saya susah sedemikian rupa memaparkan berdasarkan literatur bersal dari jurnal, dan saya secara singkat memaparkan apa itu rapid
DeleteHay bernike saya coba jawab soal nomor 2
ReplyDeleteDua metode yang saling melengkapi dalam penggunaan komputer sebagai alat bantu penemuan obat, adalah ligand-based drug design (LBDD) yaitu rancangan obat berdasarkan ligan yang sudah diketahui, dan structure-based drug design (SBDD) yaitu rancangan obat berdasarkan struktur target yang didasarkan pada struktur target reseptor yang bertanggung jawab atas toksisitas dan aktivitas suatu senyawa didalam tubuh. LBDD memanfaatkan informasi sifat fisikokimia senyawa aktif sebagai landasan mendesain senyawa baru. Metode LBDD yang lazim digunakan adalah pharmacophore discovery, hubungan kuantitatif struktur-aktivitas (HKSA/QSAR), dan docking molekular (molecular docking). Pharmacophore discovery merupakan metode pencarian kesamaan sifat fisikokimia, seperti sifat elektronik, hidrofobik dan sterik dari senyawa-senyawa yang dilaporkan aktif. Langkah selanjutnya adalah menggambarkan struktur 3D yang menggabungkan sifat gugus-gugus maupun bagian senyawa yang diduga bertanggung jawab terhadap aktivitasnya (pharmacophore). QSAR memadukan statistika dengan sifat fisikokimia senyawa yang diprediksi dengan bantuan komputer untuk menurunkan suatu persamaan yang digunakan memprediksi aktivitas suatu senyawa. Prediktor yang digunakan dalam studi QSAR diperoleh dari hasil pengukuran (measurable) seperti kerapatan, energi ionisasi, titik didih, massa molekul, momen dipol, tetapan keasaman dan lipofilitas. Kimia komputasi banyak memberikan keuntungan dalam studi QSAR karena dapat menghasilkan prediktor yang diperoleh dari perhitungan (calculated) antara lain muatan atom netto, beda energi HOMO (Highest Occupied Molecular Orbital) dan LUMO (Lowest Unoccupied Molecular Orbital), polarizabilitas, luas area, volume molekular, dan refraktivitas molar
hay anggun disini dalah langkah komputerisasai RApid tidak hanya mengenai metode tetapi yang terpenting adlah peng aplikasiannya yaitu menguasai docking. disini langkah yang seharusnya adalah mentiapkan aplikasi docking.. dimana Aplikasi komputer melakukan kajian interaksi antara senyawa hipotetik dengan reseptor yang telah diketahui data struktur 3D secara in silico. Kajian ini dapat memprediksi aktivitas senyawa-senyawa hipotetik dan sekaligus dapat mengeliminasi senyawa-senyawa yang memiliki aktivitas rendah. Prediksi toksisitasnya secara in silico juga dilakukan dengan cara melihat interaksi senyawa dengan enzim yang bertanggung jawab terhadap metabolisme obat. Hasilnya adalah usulan senyawa yang siap disintesis dan diyakini mempunyai aktivitas tinggi dibandingkan dengan senyawa yang telah dikenal. Jumlah senyawa yang diusulkan biasanya jauh lebih sedikit dibandingkan penemuan obat secara konvesional. Hal inilah yang menjadi keunggulan dari studi komputasi dalam menemukan obat baru. selanjutnya senywa yang telah d disign dibuat secara invivo mengunakan senyawa sintesis..
DeleteHaloo bernike. Akan saya bantu jawab utk soal no 3 dimana aplikasi farmkoper dalm kehidupan terutama pengembangan obat yaitu dlam kimia komputasi farmkopor digunakan untuk menentukan fitur penting dari satu lebih molekul dengan aktifitas biologis yang sama. farmakoper juga digunakan s3bagai titik awal mengembangkan 3D-QSAR
ReplyDeletehay anggun farmakoper tidak hanya untuk menentukan fitur dalam molekul tetapi yang terpenting untuk menentukan sisi aktif senyawa atau molekul yang dpat berikatan dengan reseptor dan dapat memberikan efek farmakologis.
DeleteHalo ike, saya akan mencoba menjawab pertanyaan no.1
ReplyDeletecara mengaplikasikan pharmacope dalam drug design yaitu dilakukan pemilihan satu set liga. dengan memilih satu set molekul yang beragam secara struktural untuk mengembangkan farmakopor. selanjutnya anlisa konformasi yaitu akan dihasilkan set konformasi energi rendah yang mungkin mengandung konformasi bioaktif. selajutnya supremasi molekul yaitu kelompok fungsional yang serula dipasang dalam satu rangkaian. dan abtraksi meliputu mentranformasikan molekul yang dilapiskan ke dlam representasi abstrak.
hay yujin secara rinci seharusnya adalah A. Preprasi Ligan
DeletePreparasi Ligan. Struktrur 2D dari struktur gendarusin A, gendarusin B, gendarusin C, gendarusin D dan gendarusin E digambarkan pada program ChemBioDraw Ultra 11.0, terdapat berbagai macam template struktur pada program tersebut, misalnya : template cincin aromatis, cincin siklik, ikatan rangkap, dll., sehingga memudahkan peneliti untuk menggambar struktur-struktur yang diinginkan. Masing-masing struktur diatas kemudian dijadikan bentuk 3D menggunakan program ChemBio3D Ultra 11.0. Program ini dapat digunakan untuk melihat bentuk sterokimia senyawa dan mengatur bentuk senyawa yang paling stabil dengan cara meminimalkan energi, seperti MM2, MM3, MMFF94, OPLS dll., tetapi yang sering digunakan adalah metode MMFF94 (Allinger, 2010). Setelah memeroleh bentuk stereokimia senyawa dan bentuk yang paling stabil, maka struktur tersebut disimpan dalam bentuk file SYBYL.mol2, karena dalam bentuk file inilah yang dapat dibaca program Molegro Virtual Docker dan digunakan untuk proses docking.
B. Penentuan Sifat Kimia-Fisika Ligan
Mengetahui apakah senyawa mampu menembus membran biologis dan mempunyai permeabilitas yang baik, senyawa harus memenuhi hukum lima dari Lipinski (Lipinski, 1997). Untuk itu, perlu dilakukan penentuan sifat kimia-fisika senyawa menggunakan program ChemBioDraw Ultra 11.0.
Parameter sifat kimia-fisika yang ditentukan adalah nilai log koefisien partisi oktanol-air (logP), dan Calculated logP (ClogP) yang mempresentasikan sifat lipofilik, Molar Refracticity (MR) dan Calculated MR (CMR), yang mempresentasikan sifat sterik, dan berat molekul (BM)
C. Docking analisa farmakopor
Docking dan Analisis Asam Amino. Docking dan analisis asam amino dapat dilakukan menggunakan program Molegro Virtual Docker, dan semua tahapan menggunakan bentuk gambaran 3D
Haloo ikeee. Saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 5 fitur farmakopor adalah HBA (Hydrogen Bond Acceptor)
ReplyDeleteHBD (Hydrogen Bond Donor)
Hidrofobik
Cincin Aromatik
fitur farmakopor tidak dapat dipastikan secara langsung dimana Penentuan fitur farmakofor
Deletediawali dengan mensejajarkan
(superpose) seluruh protein yang
diunduh dari situs RCSB. Tujuan
dilakukannya pensejajaran tersebut
adalah untuk mengetahui letak
kesamaan struktur dari senyawa-
senyawa ligan yang memiliki potensi
sebagai inhibitor COX-2. Selanjutnya
seluruh reseptor dan pelarut yang
merupakan satu kesatuan dari
makromolekul protein sebelumnya
dihapus sehingga yang tampak pada
jendela MOE hanya ligan- ligan yang
telah disejajarkan.
Langkah selanjutnya adalah
menjalankan pharmacophore query
editor yang bertujuan untuk membuat
fitur-fitur farmakofor dengan urutan
perintah MOE >> Compute >>
Pharmacophore >> Query Editor. Skema
anotasi farmakofor otomatis membuat
query pharmacophore, sehingga pada
jendela MOE akan terlihat fitur-fitur
farmakofor yang terdapat pada senyawa
ligan. Skema anotasi yang digunakan adalah unified. Titik anotasi yang sesuai
dengan hasil penelitian interaksi ligan
reseptor dipilih untuk menjadi fitur
farmakofor. Langkah terakhir yaitu
perbaikan query yang dimaksudkan
untuk memodifikasi query atau
menghasilkan kecocokan dengan
pengaturan query yang lebih ketat.
Tengkyuuu ikeee, materi yg bermanfaat, btw ku mau bantu jawab nih pertanyaan no 4 , jd menurut aku Farmakofor itu merupakan deskripsi abstrak dari fitur molekul yang penting untuk rekognisi molekul ligan berdasarkan fungsi makromolekul biologisnya. Menurut (IUPAC), framakofor merupakan ensembel fitur sterik dan elektronik yang diperlukan untuk memastikan interaksi supramolekuler interaksi yang optimal dengan struktur biologis target yang spesifik dan untuk memicu atau memblok respon biologisnya.
ReplyDeleteSemoga bermanfaaaaattttt 😊
terimakasih rizka.. secara sederhana Farmakofor atau pharmacophore adalah konfigurasi spasial fitur penting yang memugkinkan molekul ligan untuk berinteraksi dengan reseptor target tertentu. Dengan tidak adanya struktur reseptor dikenal, farmakofor dapat diidentifikasi dari suatu sel ligan yang telah diamati untuk berinteraksi dengan reseptor sasaran. Sebuah farmakofor didefinisikan sebagai susuanan 3D fitur yang sangat penting untuk molekul ligan untuk berinteraksi dengan reseptor target dalam situs pengikatan tertentu. Setelah diidentifikasi, farmakofor dapat berfungsi sebagai model penting untuk screening virtual, terutama dalam kasus dimana struktur 3D dari reseptor tidak diketahui dan teknik docking yang tidak berlaku. jadi dapat kita simpulkan farmakophere adlah bentuk 3 dimensi molekul obat yang memiliki sisi aktif
DeleteHy ike, hefiza akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 1. cara mebgaplikasika. parmakopor harus memperhatikan beberapa syarat yaitu hanya derajat kebebasan torsional yang dipertimbangkan karena memiliki nilau variasi yang besar. konformasi acak dengan memilij setiap derajat kebebasan dari rentang yang di ijinkan. melakukan sebuah minimizer yang digunakan untuk memperoleh konformasi energi.
ReplyDeletehay heviza derajat kebebasan tidak hal yang terpenting. iyu adalah hal yang mendasari. disini hal yang terpenting adlah adanya sifat fisikokimia dari senyawa tersebut, titik lebur, titik leleh, dana danya ikatan pada senyawa serta gugus fungsi yang mendsarinya
DeleteTengkyuuu ikeee, materi yg bermanfaat, btw ku mau bantu jawab nih pertanyaan no 4 , jd menurut aku Farmakofor itu merupakan deskripsi abstrak dari fitur molekul yang penting untuk rekognisi molekul ligan berdasarkan fungsi makromolekul biologisnya. Menurut (IUPAC), framakofor merupakan ensembel fitur sterik dan elektronik yang diperlukan untuk memastikan interaksi supramolekuler interaksi yang optimal dengan struktur biologis target yang spesifik dan untuk memicu atau memblok respon biologisnya.
ReplyDeleteSemoga bermanfaaaaattttt 😊
terimakasih rizka.. secara sederhana Farmakofor atau pharmacophore adalah konfigurasi spasial fitur penting yang memugkinkan molekul ligan untuk berinteraksi dengan reseptor target tertentu. Dengan tidak adanya struktur reseptor dikenal, farmakofor dapat diidentifikasi dari suatu sel ligan yang telah diamati untuk berinteraksi dengan reseptor sasaran. Sebuah farmakofor didefinisikan sebagai susuanan 3D fitur yang sangat penting untuk molekul ligan untuk berinteraksi dengan reseptor target dalam situs pengikatan tertentu. Setelah diidentifikasi, farmakofor dapat berfungsi sebagai model penting untuk screening virtual, terutama dalam kasus dimana struktur 3D dari reseptor tidak diketahui dan teknik docking yang tidak berlaku. jadi dapat kita simpulkan farmakophere adlah bentuk 3 dimensi molekul obat yang memiliki sisi aktif
DeleteHallo bernike, apa saja tipe ikatan yang terlibat didalam interaksi suatu obat? Mohon penjelasannya
ReplyDeletea. Ikatan Kovalen
DeleteIkatan kovalen terbentuk bila ada dua atom saling menggunakan sepasang elektron secara bersama-sama. Ikatan kovalen merupakan ikatan kimia yang paling kuat dengan rata-rata kekuatan ikatan 1000 kkal/mol. Dengan kekuatan ikatan yang tinggi ini, pada suhu normal ikatan bersifat ireversibel dan hanya dapat pecah bila ada pengaruh katalisator enzim tertentu. Interaksi obat-katalisator melalui ikatan kovalen menghasilkan kompleks yang cukup stabil dan sifat ini dapat digunakan untuk tujuan pengobatan tertentu.
b. Ikatan ion
Ikatan ion adalah ikatan yag dihasilkan oleh daya tarik menarik elektrostatik antara ion-ion yang muatannya berlawanan. Kekuatan tarik-menarik akan makin berkurang bila jarak antar ion makin jauh dan pengurangan tersebut berbanding terbalik dengan jaraknya.
c. Interaksi Ion-Dipol dan dipol-Dipol
Adanya perbedaan keelektronegatifan atom C dengan atom yang lain seperti O dan N, akan membentuk distribusi elektron tidak simetrik atau dipol, yang mampu membentuk ikatan dengan ion atau dipol lain, baik yang mempunyai daerah kerapatan elektron tinggi maupun yang rendah.
Contoh: turunan metadon
Hallo bernike, apa saja tipe ikatan yang terlibat didalam interaksi suatu obat? Mohon penjelasannya
ReplyDeletea. Ikatan Kovalen
DeleteIkatan kovalen terbentuk bila ada dua atom saling menggunakan sepasang elektron secara bersama-sama. Ikatan kovalen merupakan ikatan kimia yang paling kuat dengan rata-rata kekuatan ikatan 1000 kkal/mol. Dengan kekuatan ikatan yang tinggi ini, pada suhu normal ikatan bersifat ireversibel dan hanya dapat pecah bila ada pengaruh katalisator enzim tertentu. Interaksi obat-katalisator melalui ikatan kovalen menghasilkan kompleks yang cukup stabil dan sifat ini dapat digunakan untuk tujuan pengobatan tertentu.
b. Ikatan ion
Ikatan ion adalah ikatan yag dihasilkan oleh daya tarik menarik elektrostatik antara ion-ion yang muatannya berlawanan. Kekuatan tarik-menarik akan makin berkurang bila jarak antar ion makin jauh dan pengurangan tersebut berbanding terbalik dengan jaraknya.
c. Interaksi Ion-Dipol dan dipol-Dipol
Adanya perbedaan keelektronegatifan atom C dengan atom yang lain seperti O dan N, akan membentuk distribusi elektron tidak simetrik atau dipol, yang mampu membentuk ikatan dengan ion atau dipol lain, baik yang mempunyai daerah kerapatan elektron tinggi maupun yang rendah.
Contoh: turunan metadon
Hallo Bernike. artikel yang menarik. saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 5. Yang termasuk kedalam fitur farmakofor, yaitu:
ReplyDelete1.HBA (Hydrogen Bond Acceptor)
2.HBD (Hydrogen Bond Donor)
3.Hidrofobik
4.Ciodida
5. Aromatik
ya widya lebi tepatny fitur dalam farmakoper adalah adanya ikata antara acptor, seperti serah terima ptoton atar molekul, adanya serah terima ion hydrogen, adanaya permeabilitas hidrofobik yang larut lemak, sehingga obat lebih mudah untuk diabsosri di dlam tubuh, dan aadanya gugus aromarik
DeleteHai bernike,
ReplyDeletetolong jelaskan contoh lead compoun yang dapat dikembangkan menjadi rancangan obat baru dan efektifitasnya
contohnya adalah Sulfanilamid yang mana ditujukan sebagai antibakteri, ternyata memiliki efek samping menurunkan kadar gula darah (sehingga dapat dijadikan sebagai obat antidiabetes, yaitu Tolbutamid) dan menyebabkan diuresis (sehingga dapat dijadikan sebagai obat diuretik, yaitu Hidroklorotiazid).
DeleteHai bernike...
ReplyDeletesaya coba jawab soal no 3 ya:
Salah satu aplikasi dari studi farmakofor yaitu dalam bidang farmasi karena studi ini dapat meminimalisir efek toksik pada obat terhadap pasien tanpa menghilangkan efek farmakologis dari obat itu sendiri. terimakasih
dan tamabahan farmakoper dapat digunakan untuk modifikasi lead compuod untuk mendapatkan efektifitas obat yang baru
DeleteHaloo bernike. Akan saya bantu jawab utk soal no 3 dimana aplikasi farmkoper dalm kehidupan terutama pengembangan obat yaitu dlam kimia komputasi farmkopor digunakan untuk menentukan fitur penting dari satu lebih molekul dengan aktifitas biologis yang sama. farmakoper juga digunakan s3bagai titik awal mengembangkan 3D-QSAR
ReplyDeletelebih tepatnya farmakoper digunakan untuk memodifikasi lead compund untuk mendapatkan efek suatu obat dengan bioavaibilitas yang besar dengan toksisitas minimal.
DeleteHaloo bernike. Akan saya bantu jawab utk soal no 3 dimana aplikasi farmkoper dalm kehidupan terutama pengembangan obat yaitu dlam kimia komputasi farmkopor digunakan untuk menentukan fitur penting dari satu lebih molekul dengan aktifitas biologis yang sama. farmakoper juga digunakan s3bagai titik awal mengembangkan 3D-QSAR
ReplyDeletelebih tepatnya farmakoper digunakan untuk memodifikasi lead compund untuk mendapatkan efek suatu obat dengan bioavaibilitas yang besar dengan toksisitas minimal.
DeleteHaii ikee, pemaparan materi yang baik, kalau begitu saya boleh nanya kee, menurut ike jenis interaksi dalam pharmakopore itu apa aja ya??
ReplyDeleteMohon di jawab ya kee, terimaksih kee..
hay mega. pertanyya yang sunguh menarij.. dimana interaksi pada farmakopor yaitu adanya ikatan sebagai berikut :
DeleteIkatan ion
Ikatan ion adalah ikatan yag dihasilkan oleh daya tarik menarik elektrostatik antara ion-ion yang muatannya berlawanan. Kekuatan tarik-menarik akan makin berkurang bila jarak antar ion makin jauh dan pengurangan tersebut berbanding terbalik dengan jaraknya.
Ikatan Van Der Waal’s
Ikatan van der waal’s merupakan kekuatan tarik-menarik antar molekul atau atom yang tidak bermuatan dan letaknya berdekatan atau jaraknya ± 4-6 Å. Ikatan ini terjadi karena sifat kepolarisasian molekul atau atom. Meskipun secara individu lemah tetapi hasil penjumlahan ikatan van del waal’s merupakan faktor pengikat yang cukup bermakna terutama untuk senyawa-senyawa yang mempunyai berat molekul tinggi. Ikatan van der waal’s terlibat pada interaksi cincin benzen dengan daerah bidang datar reseptor dan pada interaksi rantai hidrokarbon dengan makromolekul protein atau reseptor.
Hai ike, tulisannya sangat bermanfaat. Mau nanya dong apakah kita juga bisa mengidentifikasi farmakopor dari senyawa bahan alam?
ReplyDeleteifemtifikasi farmakopor pada senywa alam bisa dilaukan. dengan cara cara mean isolasi senywa dari suatu senyawa alam, kemudian ditentukan ikatan gugus fungsionalnyang terkandung dalam senywa tersebut yang kemudia dapat dijadikan suatu lead compund untuk dapat dinkembangkan...
DeleteHay kakak,, artikelnya sangat bagus sekali, dan sangat mudah dipahami..terimakasih saya ingin bertanya apa kelebihan dari metode rapid?
ReplyDeletehay lexa kelebihan dari rapid adalahKeuntungan dan kerugian RAD
DeleteKeuntungan
-menghemat biaya
-proses pengiriman lebih mudah
- mudah diamati karena menggunakan model prototype, sehingga user lebih mengerti akan system yang dikembangkan
-bisa mengurangi penulisan kode
-mampu meminimalkan kesalahan-kesalahan dengan menggunakan alat- alat bantuan (case tools)
- mempercepat waktu pengembangan
Hay ike selain kelebihan yg telah dijelaskan lalu apakah ada kekurangan nya dri metode ini?
Deletehay nesti pastinya ada ada kekurangannya yaitu Keuntungan dan kerugian RAD
Delete-Membutuhkan biaya sendiri untuk membeli peralatan- peralatan penunjang
-kesulitan melakukan pengukuran mengenai kemajuan proses
-sistem sulit diaplikasi ditempat lain
Hii ike, artikel yg menarik dsni sya ingin bertanya mengapa Pendekatan berbasis farmakofor sering digunakan pada desain obat?
ReplyDeletependekatam farmakoper sering digunakan dalam pengembangan desai obat karna dapat memudahkan dalam menemukan ssisi aktfi suatu lead compund yang dapat berikatan dengan reseptor, dan dapat mengeliminasi senyawa atau gugus molekul yang tidak diinginkan untuk memperkecil toksisitas
Deletependekatan farmkoper biasanya d gunakan karena dapat memudahkan dalam pengembangan suatu lead compund agar molekul obat dpat terikat langsung pada site targetnya. dan memudahkan menguragi efek samping dan toksisitas suatu obat
ReplyDeletehallo bernike. pemaparan anda sangat bermanfaat, tetapi saya ingin menanyakan apa saja contoh lead compound yang dpat di kembangkan menjadi suatu rancangan obat baru?
ReplyDeletehay vivi terimakasih.. contohnya adlah prokain, memiliki aktivitas yang sama, dengan struktur yang lebih sederhana menjadi lebih mudah disintesis. Jika tidak dimodifikasi, akan sangat sulit mensintesisnya, lihat saja strukturnya pada gambar yang mana sangat kompleks yang memang pada dasarnya senyawa yang didapat dari alam kebanyakan berupa senyawa kompleks.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteHalo bernike saya akan mencoba menjawab soal no 3 ,aplikasi farmkoper dalm kehidupan terutama pengembangan obat yaitu dlam kimia komputasi farmkopor digunakan untuk menentukan fitur penting dari satu lebih molekul dengan aktifitas biologis yang sama. farmakoper juga digunakan sebagai titik awal mengembangkan 3D-QSAR.
ReplyDeleteterimakasih abg mr eyes sudah membantu menajwab dan membaca blog saya.. semoga menjadi ilmu yang berguna
DeleteHalo kk Berni.
ReplyDeleteSaya mw brtanya, bagaimana cara menentukan lead compund atau farmakopor untuk dikembangkan menjadi suatu obat baru ?
Tolong jelaskan scr detail ya.
Btw blog nya cukup membantu saya dalam mengerjakan tugas saya.
Thx a lot kk Berni
hay iyen. untuk menentukan suatu lead compoun Penemuan “Lead Compound” yaitu
Ketika target dan sistem pengujian telah ditentukan, selanjutnya adalah dimana lead compund yang digunakan merupakan senyawa yang menunjukkan aktivitas pengobatan. Tingkataktivitas mungkin tidak begitu besar dan adanya efek samping yang tidak diinginkan, tetapisenyawa utama ini dapat mengawali sebuah proses pengembangan suatu obat. Ada beberapa carauntuk menemukan senyawa utama ini, antara lain:
1.Penyaringan dari bahan-bahan alam
2.Cerita-serita pengobatan
3.Penyaringan “bank” sintesis
4.Obat yang telah ada
5.Mengawali dari ligan alami atau modulator
6.sintesis kombinasi
7.Desainengan bantuan komputer
8.Fakta-fakta ilmiah dan pemikiran
Pencarian data struktural menggunakan komputer
hay bernike, pemaparan anda sunggu baik.. disini saya ingin menanyakan apakah tujuan farmakopor ?
ReplyDeletehay nia trimakasih . fungsi farmakopor yaitu Menemukan gugus penting yang berikatan dengan reseptor, Menemukan posisi relatif dalam ikatan gugus, Untuk mengetahui konformasi aktif
DeletePenting untuk, mendesain obat
, Penting untuk menemukan obat baru
hay bernike, pemaparan anda sunggu baik.. disini saya ingin menanyakan apakah tujuan farmakopor ?
ReplyDeletehay nia trimakasih . fungsi farmakopor yaitu Menemukan gugus penting yang berikatan dengan reseptor, Menemukan posisi relatif dalam ikatan gugus, Untuk mengetahui konformasi aktif
DeletePenting untuk, mendesain obat
, Penting untuk menemukan obat baru
halo ike.. saya murni bertanya.. apakah farmakopor penting dalam mendisign suatu obat baru?
ReplyDeletehay murni... farmakoper sangat penting dalam mendisign obat karna dengan adanya farmakoper dapat memudahkan dalam modifikasi obat untuk penentuan sisi aktif senyawa yang sangat atraktif dapat berikatan dengan reseptor
DeleteHallo Bernike dari sumber yang di dapatkan . Salah satu aplikasi dari studi farmakofor yaitu dalam bidang farmasi karena studi ini dapat meminimalisir efek toksik pada obat terhadap pasien tanpa menghilangkan efek farmakologis dari obat itu sendiri.
ReplyDeleteya benar.. selain itu farmakoper dapat mengembangkan obat jenis baru yang memiliki efektifitas terhadapat suatu penyakit dari lead compund.
Delete
ReplyDeletehai ike saya akan mencoba mnjawab yang no 5 fitur farmakopor adalah HBA
HBD
Hidrofobik
Cincin Aromatik
fitur farmakopor tidak dapat dipastikan secara langsung dimana Penentuan fitur farmakofor
Deletediawali dengan mensejajarkan
(superpose) seluruh protein yang
diunduh dari situs RCSB. Tujuan
dilakukannya pensejajaran tersebut
adalah untuk mengetahui letak
kesamaan struktur dari senyawa-
senyawa ligan yang memiliki potensi
sebagai inhibitor COX-2. Selanjutnya
seluruh reseptor dan pelarut yang
merupakan satu kesatuan dari
makromolekul protein sebelumnya
dihapus sehingga yang tampak pada
jendela MOE hanya ligan- ligan yang
telah disejajarkan.
Langkah selanjutnya adalah
menjalankan pharmacophore query
editor yang bertujuan untuk membuat
fitur-fitur farmakofor dengan urutan
perintah MOE >> Compute >>
Pharmacophore >> Query Editor. Skema
anotasi farmakofor otomatis membuat
query pharmacophore, sehingga pada
jendela MOE akan terlihat fitur-fitur
farmakofor yang terdapat pada senyawa
ligan. Skema anotasi yang digunakan adalah unified. Titik anotasi yang sesuai
dengan hasil penelitian interaksi ligan
reseptor dipilih untuk menjadi fitur
farmakofor. Langkah terakhir yaitu
perbaikan query yang dimaksudkan
untuk memodifikasi query atau
menghasilkan kecocokan dengan
pengaturan query yang lebih ketat.
DELETE
Rizka HertianNovember 24, 2018 at 1:33 AM
Tengkyuuu ikeee, materi yg bermanfaat, btw ku mau bantu jawab nih pertanyaan no 4 , jd menurut aku Farmakofor itu merupakan deskripsi abstrak dari fitur molekul yang penting untuk rekognisi molekul ligan berdasarkan fungsi makromolekul biologisnya. Menurut (IUPAC), framakofor merupakan ensembel fitur sterik dan elektronik yang diperlukan untuk memastikan interaksi supramolekuler interaksi yang optimal dengan struktur biologis target yang spesifik dan untuk memicu atau memblok respon biologisnya.
Semoga bermanfaaaaattttt 😊
REPLYDELETE
berniketariganDecember 1, 2018 at 7:16 AM
terimakasih rizka.. secara sederhana Farmakofor atau pharmacophore adalah konfigurasi spasial fitur penting yang memugkinkan molekul ligan untuk berinteraksi dengan reseptor target tertentu. Dengan tidak adanya struktur reseptor dikenal, farmakofor dapat diidentifikasi dari suatu sel ligan yang telah diamati untuk berinteraksi dengan reseptor sasaran. Sebuah farmakofor didefinisikan sebagai susuanan 3D fitur yang sangat penting untuk molekul ligan untuk berinteraksi dengan reseptor target dalam situs pengikatan tertentu. Setelah diidentifikasi, farmakofor dapat berfungsi sebagai model penting untuk screening virtual, terutama dalam kasus dimana struktur 3D dari reseptor tidak diketahui dan teknik docking yang tidak berlaku. jadi dapat kita simpulkan farmakophere adlah bentuk 3 dimensi molekul obat yang memiliki sisi aktif
Hay bernike artikel nya sangat menarik sekli,,saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 5. Yang termasuk kedalam fitur farmakofor, yaitu:
ReplyDelete1.HBA (Hydrogen Bond Acceptor)
2.HBD (Hydrogen Bond Donor)
3.Hidrofobik
4.Ciodida
5. Aromatik
fitur farmakopor tidak dapat dipastikan secara langsung dimana Penentuan fitur farmakofor
Deletediawali dengan mensejajarkan
(superpose) seluruh protein yang
diunduh dari situs RCSB. Tujuan
dilakukannya pensejajaran tersebut
adalah untuk mengetahui letak
kesamaan struktur dari senyawa-
senyawa ligan yang memiliki potensi
sebagai inhibitor COX-2. Selanjutnya
seluruh reseptor dan pelarut yang
merupakan satu kesatuan dari
makromolekul protein sebelumnya
dihapus sehingga yang tampak pada
jendela MOE hanya ligan- ligan yang
telah disejajarkan.
Langkah selanjutnya adalah
menjalankan pharmacophore query
editor yang bertujuan untuk membuat
fitur-fitur farmakofor dengan urutan
perintah MOE >> Compute >>
Pharmacophore >> Query Editor. Skema
anotasi farmakofor otomatis membuat
query pharmacophore, sehingga pada
jendela MOE akan terlihat fitur-fitur
farmakofor yang terdapat pada senyawa
ligan. Skema anotasi yang digunakan adalah unified. Titik anotasi yang sesuai
dengan hasil penelitian interaksi ligan
reseptor dipilih untuk menjadi fitur
farmakofor. Langkah terakhir yaitu
perbaikan query yang dimaksudkan
untuk memodifikasi query atau
menghasilkan kecocokan dengan
pengaturan query yang lebih ketat.
DELETE
Rizka HertianNovember 24, 2018 at 1:33 AM
Tengkyuuu ikeee, materi yg bermanfaat, btw ku mau bantu jawab nih pertanyaan no 4 , jd menurut aku Farmakofor itu merupakan deskripsi abstrak dari fitur molekul yang penting untuk rekognisi molekul ligan berdasarkan fungsi makromolekul biologisnya. Menurut (IUPAC), framakofor merupakan ensembel fitur sterik dan elektronik yang diperlukan untuk memastikan interaksi supramolekuler interaksi yang optimal dengan struktur biologis target yang spesifik dan untuk memicu atau memblok respon biologisnya.
Semoga bermanfaaaaattttt 😊
REPLYDELETE
berniketariganDecember 1, 2018 at 7:16 AM
terimakasih rizka.. secara sederhana Farmakofor atau pharmacophore adalah konfigurasi spasial fitur penting yang memugkinkan molekul ligan untuk berinteraksi dengan reseptor target tertentu. Dengan tidak adanya struktur reseptor dikenal, farmakofor dapat diidentifikasi dari suatu sel ligan yang telah diamati untuk berinteraksi dengan reseptor sasaran. Sebuah farmakofor didefinisikan sebagai susuanan 3D fitur yang sangat penting untuk molekul ligan untuk berinteraksi dengan reseptor target dalam situs pengikatan tertentu. Setelah diidentifikasi, farmakofor dapat berfungsi sebagai model penting untuk screening virtual, terutama dalam kasus dimana struktur 3D dari reseptor tidak diketahui dan teknik docking yang tidak berlaku. jadi dapat kita simpulkan farmakophere adlah bentuk 3 dimensi molekul obat yang memiliki sisi aktif
Hay bernike artikel nya sangat menarik sekli,,saya akan mencoba menjawab pertanyaan nomor 5. Yang termasuk kedalam fitur farmakofor, yaitu:
ReplyDelete1.HBA (Hydrogen Bond Acceptor)
2.HBD (Hydrogen Bond Donor)
3.Hidrofobik
4.Ciodida
5. Aromatik
fitur farmakopor tidak dapat dipastikan secara langsung dimana Penentuan fitur farmakofor
Deletediawali dengan mensejajarkan
(superpose) seluruh protein yang
diunduh dari situs RCSB. Tujuan
dilakukannya pensejajaran tersebut
adalah untuk mengetahui letak
kesamaan struktur dari senyawa-
senyawa ligan yang memiliki potensi
sebagai inhibitor COX-2. Selanjutnya
seluruh reseptor dan pelarut yang
merupakan satu kesatuan dari
makromolekul protein sebelumnya
dihapus sehingga yang tampak pada
jendela MOE hanya ligan- ligan yang
telah disejajarkan.
Langkah selanjutnya adalah
menjalankan pharmacophore query
editor yang bertujuan untuk membuat
fitur-fitur farmakofor dengan urutan
perintah MOE >> Compute >>
Pharmacophore >> Query Editor. Skema
anotasi farmakofor otomatis membuat
query pharmacophore, sehingga pada
jendela MOE akan terlihat fitur-fitur
farmakofor yang terdapat pada senyawa
ligan. Skema anotasi yang digunakan adalah unified. Titik anotasi yang sesuai
dengan hasil penelitian interaksi ligan
reseptor dipilih untuk menjadi fitur
farmakofor. Langkah terakhir yaitu
perbaikan query yang dimaksudkan
untuk memodifikasi query atau
menghasilkan kecocokan dengan
pengaturan query yang lebih ketat.
DELETE
Rizka HertianNovember 24, 2018 at 1:33 AM
Tengkyuuu ikeee, materi yg bermanfaat, btw ku mau bantu jawab nih pertanyaan no 4 , jd menurut aku Farmakofor itu merupakan deskripsi abstrak dari fitur molekul yang penting untuk rekognisi molekul ligan berdasarkan fungsi makromolekul biologisnya. Menurut (IUPAC), framakofor merupakan ensembel fitur sterik dan elektronik yang diperlukan untuk memastikan interaksi supramolekuler interaksi yang optimal dengan struktur biologis target yang spesifik dan untuk memicu atau memblok respon biologisnya.
Semoga bermanfaaaaattttt 😊
REPLYDELETE
berniketariganDecember 1, 2018 at 7:16 AM
terimakasih rizka.. secara sederhana Farmakofor atau pharmacophore adalah konfigurasi spasial fitur penting yang memugkinkan molekul ligan untuk berinteraksi dengan reseptor target tertentu. Dengan tidak adanya struktur reseptor dikenal, farmakofor dapat diidentifikasi dari suatu sel ligan yang telah diamati untuk berinteraksi dengan reseptor sasaran. Sebuah farmakofor didefinisikan sebagai susuanan 3D fitur yang sangat penting untuk molekul ligan untuk berinteraksi dengan reseptor target dalam situs pengikatan tertentu. Setelah diidentifikasi, farmakofor dapat berfungsi sebagai model penting untuk screening virtual, terutama dalam kasus dimana struktur 3D dari reseptor tidak diketahui dan teknik docking yang tidak berlaku. jadi dapat kita simpulkan farmakophere adlah bentuk 3 dimensi molekul obat yang memiliki sisi aktif
Saya akan menjawab pertanyaan nomor 1. cara mengaplikasikan farmakofor harus memperhatikan beberapa syarat salh satunya yaitu derajat kebebasan torsional yang dipertimbangkan karena memiliki nilai variasi yang besar
ReplyDeletesecara rinci seharusnya adalah A. Preprasi Ligan
DeletePreparasi Ligan. Struktrur 2D dari struktur gendarusin A, gendarusin B, gendarusin C, gendarusin D dan gendarusin E digambarkan pada program ChemBioDraw Ultra 11.0, terdapat berbagai macam template struktur pada program tersebut, misalnya : template cincin aromatis, cincin siklik, ikatan rangkap, dll., sehingga memudahkan peneliti untuk menggambar struktur-struktur yang diinginkan. Masing-masing struktur diatas kemudian dijadikan bentuk 3D menggunakan program ChemBio3D Ultra 11.0. Program ini dapat digunakan untuk melihat bentuk sterokimia senyawa dan mengatur bentuk senyawa yang paling stabil dengan cara meminimalkan energi, seperti MM2, MM3, MMFF94, OPLS dll., tetapi yang sering digunakan adalah metode MMFF94 (Allinger, 2010). Setelah memeroleh bentuk stereokimia senyawa dan bentuk yang paling stabil, maka struktur tersebut disimpan dalam bentuk file SYBYL.mol2, karena dalam bentuk file inilah yang dapat dibaca program Molegro Virtual Docker dan digunakan untuk proses docking.
B. Penentuan Sifat Kimia-Fisika Ligan
Mengetahui apakah senyawa mampu menembus membran biologis dan mempunyai permeabilitas yang baik, senyawa harus memenuhi hukum lima dari Lipinski (Lipinski, 1997). Untuk itu, perlu dilakukan penentuan sifat kimia-fisika senyawa menggunakan program ChemBioDraw Ultra 11.0.
Parameter sifat kimia-fisika yang ditentukan adalah nilai log koefisien partisi oktanol-air (logP), dan Calculated logP (ClogP) yang mempresentasikan sifat lipofilik, Molar Refracticity (MR) dan Calculated MR (CMR), yang mempresentasikan sifat sterik, dan berat molekul (BM)
C. Docking analisa farmakopor
Docking dan Analisis Asam Amino. Docking dan analisis asam amino dapat dilakukan menggunakan program Molegro Virtual Docker, dan semua tahapan menggunakan bentuk gambaran 3D
Haloo bernike. Akan saya bantu jawab utk soal no 3 dimana aplikasi farmkoper dalm kehidupan terutama pengembangan obat yaitu dlam kimia komputasi farmkopor digunakan untuk menentukan fitur penting dari satu lebih molekul dengan aktifitas biologis yang sama. farmakoper juga digunakan s3bagai titik awal mengembangkan 3D-QSAR
ReplyDeleteterimakasih anggi
DeleteTengkyuuu ikeee, materi yg bermanfaat, btw ku mau bantu jawab nih pertanyaan no 4 , jd menurut aku Farmakofor itu merupakan deskripsi abstrak dari fitur molekul yang penting untuk rekognisi molekul ligan berdasarkan fungsi makromolekul biologisnya. Menurut (IUPAC), framakofor merupakan ensembel fitur sterik dan elektronik yang diperlukan untuk memastikan interaksi supramolekuler interaksi yang optimal dengan struktur biologis target yang spesifik dan untuk memicu atau memblok respon biologisnya.
ReplyDeleteSemoga bermanfaaaaattttt 😊
terimaksih irma pemaran yang sanagt baik. frmakoper suatu bentuk dimensi untuk menentukan sisi aktif senyawa yang dapat memberikan rekasi biokimia
DeleteHai ike pemaparan yang sangat menarik dan membantu dalam pembelajaran. Saya ingin menanyakan kelemahan dan kekurangan dalam identifikasi ini apa ya?
ReplyDeleteTerimakasih
kelebihan Rapid adalah, dapat meningkatkan kestabilan snyawa, meningkatkan efektifitas obat, dan dapat mengurangi toksisitas senyawa obat, dan dapat menghemat waktu..
Deletekekuranggan nya membutuhkan keahlian khusus dalam pengoperasiannya
Alhamdulillah dengan membaca artikel ini, saya bisa mengetahui bagaimana cara identifikasi farmakofor.
ReplyDeleteHallo Bernike.
ReplyDeleteSaya akan menjawab pertanyaan nomor 5.
Fitur farmakofor yaitu:
1.HBA (Hydrogen Bond Acceptor)
2.HBD (Hydrogen Bond Donor)
3.Hidrofobik
4.Cincin Aromatik
fitur farmakopor tidak dapat dipastikan secara langsung dimana Penentuan fitur farmakofor
Deletediawali dengan mensejajarkan
(superpose) seluruh protein yang
diunduh dari situs RCSB. Tujuan
dilakukannya pensejajaran tersebut
adalah untuk mengetahui letak
kesamaan struktur dari senyawa-
senyawa ligan yang memiliki potensi
sebagai inhibitor COX-2. Selanjutnya
seluruh reseptor dan pelarut yang
merupakan satu kesatuan dari
makromolekul protein sebelumnya
dihapus sehingga yang tampak pada
jendela MOE hanya ligan- ligan yang
telah disejajarkan.
Langkah selanjutnya adalah
menjalankan pharmacophore query
editor yang bertujuan untuk membuat
fitur-fitur farmakofor dengan urutan
perintah MOE >> Compute >>
Pharmacophore >> Query Editor. Skema
anotasi farmakofor otomatis membuat
query pharmacophore, sehingga pada
jendela MOE akan terlihat fitur-fitur
farmakofor yang terdapat pada senyawa
ligan. Skema anotasi yang digunakan adalah unified. Titik anotasi yang sesuai
dengan hasil penelitian interaksi ligan
reseptor dipilih untuk menjadi fitur
farmakofor. Langkah terakhir yaitu
perbaikan query yang dimaksudkan
untuk memodifikasi query atau
menghasilkan kecocokan dengan
pengaturan query yang lebih ketat.
Hai kak bernike🖐️. Artikelny bermanfaat sekali. Mau nny yaa kak, kan ada tu teori, jika ada senyawa-senyawa yang memiliki farmakofor yang sama, maka efek yang dihasilkan juga sama, itu kok bisa ya kk? Trus contoh senyawa yang memiliki farmakofor yang sama dan efek yang sama itu apa? Trimakasih kk🙏
ReplyDeletesenyawa yang memiliki farmakoper yang sama dpat memberikan efek sam karena berdalah dari satu gugus fugsi yang sama . contohnya Kokain didapatkan dari suatu tanaman, memiliki senyawa yang sangat kompleks, telah diketahui memiliki aktivitas biologis sehingga dijadikanlah senyawa penuntun. Setelah dipelajari, ternyata senyawa modifikasinya, prokain, memiliki aktivitas yang sama, dengan struktur yang lebih sederhana menjadi lebih mudah disintesis. Jika tidak dimodifikasi, akan sangat sulit mensintesisnya, lihat saja strukturnya pada gambar yang mana sangat kompleks yang memang pada dasarnya senyawa yang didapat dari alam kebanyakan berupa senyawa kompleks.
DeleteAlhamdulillah dengan membaca artikel ini, saya bisa mengetahui bagaimana cara identifikasi farmakofor.
ReplyDeleteSangat bermanfaat kak 👍👍
terimakasih semoga dapat dilakukan pengembangan studi farmakoper
DeleteMenarik
ReplyDeletethanks. semoga dapat bermanfaat
DeleteNice People, perbanyak topik penelitian yang bermanfaat...
ReplyDeleteSemoga sukses 😁😁😁
dapat dicek artikel selanjutnya mengenai berbagai macam studi farmakologi seperti ikatan peptida dalam kefarnasiaan
DeleteArtikel yang menarik, kalo boleh dijelaskan secara sederhana farmakopor dan rapid itu apa ya?
ReplyDeletefaramakoper adalah Farmakofor atau pharmacophore adalah konfigurasi spasial fitur penting yang memugkinkan molekul ligan untuk berinteraksi dengan reseptor target tertentu. Dengan tidak adanya struktur reseptor dikenal, farmakofor dapat diidentifikasi dari suatu sel ligan yang telah diamati untuk berinteraksi dengan reseptor sasaran. Sebuah farmakofor didefinisikan sebagai susuanan 3D fitur yang sangat penting untuk molekul ligan untuk berinteraksi dengan reseptor target dalam situs pengikatan tertentu. Setelah diidentifikasi, farmakofor dapat berfungsi sebagai model penting untuk screening virtual, terutama dalam kasus dimana struktur 3D dari reseptor tidak diketahui dan teknik docking yang tidak berlaku
DeleteSungguh artikel yang menarik dan sangat bermanfaat , terimakasih kak telah menjelaskan dengan baik tentang farmakopor , semoga lebih banyak topik lain dan baik lagi untuk kedepannya, semangat
ReplyDeleteteriamkasih... semoga dapat bermaafaat dan dapat diketahui bagaiaman perkembangan ranvcang suatu obat
DeleteMantap sekalii😎 semoga bermanfaat👍
ReplyDeleteteriamkasih... semoga dapat bermaafaat dan dapat diketahui bagaiaman perkembangan ranvcang suatu obat
DeleteArtikelnya sangat bagus dan bermanfaat sekali kak 😊
ReplyDeleteteriamkasih... semoga dapat bermaafaat dan dapat diketahui bagaiaman perkembangan ranvcang suatu obat
DeleteNiceee..
ReplyDeleteteriamkasih... semoga dapat bermaafaat dan dapat diketahui bagaiaman perkembangan ranvcang suatu obat
DeleteArtikel nya sangat menarik!
ReplyDeleteteriamkasih... semoga dapat bermaafaat dan dapat diketahui bagaiaman perkembangan ranvcang suatu obat
DeleteHay bernike saya coba jawab soal nomor 2
ReplyDeleteDua metode yang saling melengkapi dalam penggunaan komputer sebagai alat bantu penemuan obat, adalah ligand-based drug design (LBDD) yaitu rancangan obat berdasarkan ligan yang sudah diketahui, dan structure-based drug design (SBDD) yaitu rancangan obat berdasarkan struktur target yang didasarkan pada struktur target reseptor yang bertanggung jawab atas toksisitas dan aktivitas suatu senyawa didalam tubuh. LBDD memanfaatkan informasi sifat fisikokimia senyawa aktif sebagai landasan mendesain senyawa baru. Metode LBDD yang lazim digunakan adalah pharmacophore discovery, hubungan kuantitatif struktur-aktivitas (HKSA/QSAR), dan docking molekular (molecular docking). Pharmacophore discovery merupakan metode pencarian kesamaan sifat fisikokimia, seperti sifat elektronik, hidrofobik dan sterik dari senyawa-senyawa yang dilaporkan aktif. Langkah selanjutnya adalah menggambarkan struktur 3D yang menggabungkan sifat gugus-gugus maupun bagian senyawa yang diduga bertanggung jawab terhadap aktivitasnya (pharmacophore). QSAR memadukan statistika dengan sifat fisikokimia senyawa yang diprediksi dengan bantuan komputer untuk menurunkan suatu persamaan yang digunakan memprediksi aktivitas suatu senyawa. Prediktor yang digunakan dalam studi QSAR diperoleh dari hasil pengukuran (measurable) seperti kerapatan, energi ionisasi, titik didih, massa molekul, momen dipol, tetapan keasaman dan lipofilitas. Kimia komputasi banyak memberikan keuntungan dalam studi QSAR karena dapat menghasilkan prediktor yang diperoleh dari perhitungan (calculated) antara lain muatan atom netto, beda energi HOMO (Highest Occupied Molecular Orbital) dan LUMO (Lowest Unoccupied Molecular Orbital), polarizabilitas, luas area, volume molekular, dan refraktivitas molar
Hay bernike saya coba jawab soal nomor 2
ReplyDeleteDua metode yang saling melengkapi dalam penggunaan komputer sebagai alat bantu penemuan obat, adalah ligand-based drug design (LBDD) yaitu rancangan obat berdasarkan ligan yang sudah diketahui, dan structure-based drug design (SBDD) yaitu rancangan obat berdasarkan struktur target yang didasarkan pada struktur target reseptor yang bertanggung jawab atas toksisitas dan aktivitas suatu senyawa didalam tubuh. LBDD memanfaatkan informasi sifat fisikokimia senyawa aktif sebagai landasan mendesain senyawa baru. Metode LBDD yang lazim digunakan adalah pharmacophore discovery, hubungan kuantitatif struktur-aktivitas (HKSA/QSAR), dan docking molekular (molecular docking). Pharmacophore discovery merupakan metode pencarian kesamaan sifat fisikokimia, seperti sifat elektronik, hidrofobik dan sterik dari senyawa-senyawa yang dilaporkan aktif. Langkah selanjutnya adalah menggambarkan struktur 3D yang menggabungkan sifat gugus-gugus maupun bagian senyawa yang diduga bertanggung jawab terhadap aktivitasnya (pharmacophore). QSAR memadukan statistika dengan sifat fisikokimia senyawa yang diprediksi dengan bantuan komputer untuk menurunkan suatu persamaan yang digunakan memprediksi aktivitas suatu senyawa. Prediktor yang digunakan dalam studi QSAR diperoleh dari hasil pengukuran (measurable) seperti kerapatan, energi ionisasi, titik didih, massa molekul, momen dipol, tetapan keasaman dan lipofilitas. Kimia komputasi banyak memberikan keuntungan dalam studi QSAR karena dapat menghasilkan prediktor yang diperoleh dari perhitungan (calculated) antara lain muatan atom netto, beda energi HOMO (Highest Occupied Molecular Orbital) dan LUMO (Lowest Unoccupied Molecular Orbital), polarizabilitas, luas area, volume molekular, dan refraktivitas molar
Hay bernike saya coba jawab soal nomor 2
ReplyDeleteDua metode yang saling melengkapi dalam penggunaan komputer sebagai alat bantu penemuan obat, adalah ligand-based drug design (LBDD) yaitu rancangan obat berdasarkan ligan yang sudah diketahui, dan structure-based drug design (SBDD) yaitu rancangan obat berdasarkan struktur target yang didasarkan pada struktur target reseptor yang bertanggung jawab atas toksisitas dan aktivitas suatu senyawa didalam tubuh. LBDD memanfaatkan informasi sifat fisikokimia senyawa aktif sebagai landasan mendesain senyawa baru. Metode LBDD yang lazim digunakan adalah pharmacophore discovery, hubungan kuantitatif struktur-aktivitas (HKSA/QSAR), dan docking molekular (molecular docking). Pharmacophore discovery merupakan metode pencarian kesamaan sifat fisikokimia, seperti sifat elektronik, hidrofobik dan sterik dari senyawa-senyawa yang dilaporkan aktif. Langkah selanjutnya adalah menggambarkan struktur 3D yang menggabungkan sifat gugus-gugus maupun bagian senyawa yang diduga bertanggung jawab terhadap aktivitasnya (pharmacophore). QSAR memadukan statistika dengan sifat fisikokimia senyawa yang diprediksi dengan bantuan komputer untuk menurunkan suatu persamaan yang digunakan memprediksi aktivitas suatu senyawa. Prediktor yang digunakan dalam studi QSAR diperoleh dari hasil pengukuran (measurable) seperti kerapatan, energi ionisasi, titik didih, massa molekul, momen dipol, tetapan keasaman dan lipofilitas. Kimia komputasi banyak memberikan keuntungan dalam studi QSAR karena dapat menghasilkan prediktor yang diperoleh dari perhitungan (calculated) antara lain muatan atom netto, beda energi HOMO (Highest Occupied Molecular Orbital) dan LUMO (Lowest Unoccupied Molecular Orbital), polarizabilitas, luas area, volume molekular, dan refraktivitas molar
Hai ike saya mau bertanya apakah keuntungan dan kerugian dalam metode RAPID ini?
ReplyDeleteTerimakasih
Hay bernike saya coba jawab soal nomor 2
ReplyDeleteDua metode yang saling melengkapi dalam penggunaan komputer sebagai alat bantu penemuan obat, adalah ligand-based drug design (LBDD) yaitu rancangan obat berdasarkan ligan yang sudah diketahui, dan structure-based drug design (SBDD) yaitu rancangan obat berdasarkan struktur target yang didasarkan pada struktur target reseptor yang bertanggung jawab atas toksisitas dan aktivitas suatu senyawa didalam tubuh. LBDD memanfaatkan informasi sifat fisikokimia senyawa aktif sebagai landasan mendesain senyawa baru. Metode LBDD yang lazim digunakan adalah pharmacophore discovery, hubungan kuantitatif struktur-aktivitas (HKSA/QSAR), dan docking molekular (molecular docking). Pharmacophore discovery merupakan metode pencarian kesamaan sifat fisikokimia, seperti sifat elektronik, hidrofobik dan sterik dari senyawa-senyawa yang dilaporkan aktif. Langkah selanjutnya adalah menggambarkan struktur 3D yang menggabungkan sifat gugus-gugus maupun bagian senyawa yang diduga bertanggung jawab terhadap aktivitasnya (pharmacophore). QSAR memadukan statistika dengan sifat fisikokimia senyawa yang diprediksi dengan bantuan komputer untuk menurunkan suatu persamaan yang digunakan memprediksi aktivitas suatu senyawa. Prediktor yang digunakan dalam studi QSAR diperoleh dari hasil pengukuran (measurable) seperti kerapatan, energi ionisasi, titik didih, massa molekul, momen dipol, tetapan keasaman dan lipofilitas. Kimia komputasi banyak memberikan keuntungan dalam studi QSAR karena dapat menghasilkan prediktor yang diperoleh dari perhitungan (calculated) antara lain muatan atom netto, beda energi HOMO (Highest Occupied Molecular Orbital) dan LUMO (Lowest Unoccupied Molecular Orbital), polarizabilitas, luas area, volume molekular, dan refraktivitas molar